Puan Maharani Jajaki Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan dengan Tiga Negara OKI
Ketua DPR RI, Puan Maharani, melakukan pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen Pantai Gading, Burkina Faso, dan Iran, membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan, serta berbagai peluang investasi.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, telah melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen dari tiga negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yaitu Pantai Gading, Burkina Faso, dan Iran. Pertemuan-pertemuan tersebut berlangsung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 15 Mei 2025, di sela-sela Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC).
Pertemuan ini menjadi bagian penting dari Konferensi Ke-19 PUIC yang diselenggarakan di Jakarta dari tanggal 12 hingga 15 Mei 2025. Konferensi tersebut mengangkat tema "Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience" dan dihadiri oleh 450 delegasi parlemen dari 38 negara OKI, serta 10 negara observer. Puan Maharani, selaku Ketua DPR RI, berperan sebagai tuan rumah dalam konferensi internasional ini.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, berbagai isu strategis dibahas, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan antar negara. Puan Maharani menekankan pentingnya kerja sama ini di tengah ketidakpastian ekonomi global yang tengah terjadi saat ini.
Penguatan Kerja Sama Ekonomi dengan Pantai Gading
Pertemuan pertama dilakukan dengan Ketua Majelis Nasional Pantai Gading, Adama Bictogo. Puan Maharani menyoroti pertumbuhan nilai perdagangan Indonesia-Pantai Gading yang positif dan potensi pengembangannya. Ia mendorong perluasan perdagangan ke pasar baru dan menawarkan dukungan Indonesia dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Pantai Gading. "Mengingat kondisi ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian. Indonesia dan Pantai Gading perlu untuk melakukan perluasan perdagangan ke pasar baru," kata Puan Maharani. Selain itu, Indonesia juga berencana meningkatkan bantuan sosial dan beasiswa pendidikan untuk Pantai Gading sebagai bentuk solidaritas Selatan-Selatan.
Indonesia berencana untuk mendorong investasi dari pelaku usaha Indonesia di berbagai proyek infrastruktur di Pantai Gading. Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan hubungan bilateral kedua negara dan memberikan manfaat ekonomi bagi kedua belah pihak.
Peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Pantai Gading merupakan langkah strategis Indonesia untuk memperkuat posisi di pasar Afrika Barat. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang.
Optimalisasi Perdagangan dengan Burkina Faso
Dalam pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Burkina Faso, Ousmane Bougouma, Puan Maharani membahas hambatan perdagangan bilateral, yaitu tingginya tarif impor barang Indonesia ke Afrika yang mengakibatkan daya saing rendah. Puan Maharani berharap parlemen Burkina Faso dapat mendorong pemerintahnya untuk mempertimbangkan perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) bilateral guna mengatasi hambatan tersebut. "Untuk itu, saya berharap parlemen dapat mendorong pemerintah masing-masing negara untuk mempertimbangkan perlunya melakukan perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) bilateral kedua negara," ujar Puan Maharani.
Perundingan PTA bilateral diharapkan dapat menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih adil dan kompetitif bagi produk Indonesia di pasar Burkina Faso. Kerja sama ini penting untuk meningkatkan volume perdagangan dan memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.
Peningkatan akses pasar bagi produk Indonesia di Burkina Faso akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya bagi sektor-sektor yang berpotensi untuk diekspor ke negara tersebut.
Kerja Sama Komprehensif dengan Iran
Pertemuan dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Islam Iran, Mohammad Bagher, membahas berbagai aspek kerja sama bilateral, termasuk pengembangan industri halal, teknologi nano dan bioteknologi, serta teknologi kesehatan. Puan Maharani menekankan pentingnya memperkuat kerja sama pengembangan industri halal agar mampu menguasai pasar global. "Saya berharap agar kerja sama pengembangan industri halal oleh kedua negara dapat diperkuat agar mampu menguasai pasar global," katanya.
Puan Maharani juga menyambut baik proses finalisasi nota kesepahaman antara Indonesia dan Iran di bidang nanoteknologi dan bioteknologi untuk mendukung pengembangan ketahanan pangan. Kerja sama di bidang teknologi kesehatan juga telah terjalin erat, termasuk kolaborasi dalam proyek percontohan alat telemedisin.
Selain itu, kerja sama pendidikan juga menjadi fokus pembahasan, termasuk pertukaran delegasi akademisi dan program beasiswa bersama. Puan Maharani juga mendukung upaya untuk menjajaki penerbangan langsung dari Tehran ke Jakarta dan Bali. Kerja sama yang komprehensif ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Iran di berbagai bidang.
Ketiga pertemuan bilateral tersebut menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara OKI. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.