Pusdalops Kota Bengkulu Rampung April 2025, Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
Pembangunan pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana (pusdalops) di Kota Bengkulu ditargetkan selesai April 2025, didukung penuh oleh Bank Dunia dan BNPB untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Kota Bengkulu akan memiliki pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana (pusdalops) yang baru pada April 2025. Pusdalops ini, dibangun dengan dana Rp1,5 miliar dari Bank Dunia melalui BNPB, diharapkan akan meningkatkan kemampuan Kota Bengkulu dalam menghadapi berbagai bencana seperti tsunami, gempa bumi, longsor, dan banjir. Pembangunannya merupakan bagian dari Program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) yang bertujuan meminimalisir dampak bencana di Indonesia.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bengkulu, Will Hoppi, menyatakan bahwa bangunan pusdalops beserta seluruh peralatannya akan diserahkan pada April 2025. "BPBD Kota Bengkulu menerima bangunan sudah jadi beserta dengan peralatannya dan mudah-mudahan kalau memang sesuai rencana maka April sudah bisa digunakan," ujar Will Hoppi di Bengkulu, Jumat (7/3).
Pusdalops ini bukan hanya penting bagi Kota Bengkulu, tetapi juga untuk Provinsi Bengkulu secara keseluruhan. Ia akan berfungsi sebagai pusat komunikasi utama selama bencana besar, menghubungkan pemerintah daerah dengan pemerintah pusat dan menjadi corong informasi penting bagi masyarakat. Pembangunan pusdalops ini merupakan satu-satunya di Provinsi Bengkulu dan merupakan bagian dari proyek serentak di 67 daerah di Indonesia.
Fasilitas Modern untuk Respons Bencana yang Cepat
Pusdalops Kota Bengkulu dirancang dengan fasilitas modern dan sistem operasi canggih untuk memastikan respons cepat dan koordinasi yang efektif selama bencana. Bangunan ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mendukung kerja BPBD dalam mengelola situasi darurat. Sistem operasi yang canggih akan mempermudah seluruh perangkat komunikasi yang terhubung dengan seluruh pihak terkait, baik daerah maupun nasional.
"Ada suatu sistem yang nanti memastikan respons cepat, koordinasi yang efektif dan pengelolaan terstruktur dalam situasi bencana," jelas Will Hoppi. Dengan adanya sistem ini, diharapkan penanganan bencana dapat dilakukan secara lebih terorganisir dan efisien.
Selain itu, pusdalops juga akan memfasilitasi koordinasi antar instansi dan pemangku kebijakan, sehingga upaya penanggulangan bencana dapat dilakukan secara lebih terintegrasi dan efektif. Hal ini akan meningkatkan kesiapan Kota Bengkulu dalam menghadapi ancaman bencana di masa depan.
Penguatan Kesiapsiagaan Bencana di Kota Bengkulu
Pembangunan pusdalops ini merupakan langkah strategis dalam upaya penguatan kesiapsiagaan bencana di Kota Bengkulu. Dengan adanya pusat pengendalian operasi yang modern dan terintegrasi, diharapkan Kota Bengkulu dapat lebih efektif dalam melakukan pencegahan, mitigasi, dan penanggulangan bencana.
Proyek ini merupakan bagian dari Program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP), yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan bencana di Indonesia. Melalui program ini, diharapkan Indonesia dapat lebih siap menghadapi berbagai ancaman bencana dan meminimalisir dampaknya terhadap masyarakat.
Pusdalops yang diresmikan oleh BNPB pada Desember 2024 ini, akan menjadi aset berharga bagi Kota Bengkulu dalam menghadapi berbagai tantangan bencana di masa mendatang. Dengan fasilitas dan sistem yang canggih, pusdalops ini akan menjadi pusat koordinasi dan komunikasi yang handal dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Bengkulu.
Anggaran pembangunan pusdalops ini dialokasikan melalui Bank Dunia dengan total dana mencapai Rp1,5 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur pusdalops dan melengkapi dengan peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang modern dan canggih.
Dengan selesainya pembangunan pusdalops ini, diharapkan Kota Bengkulu akan semakin siap menghadapi berbagai ancaman bencana dan mampu memberikan respons yang cepat dan efektif dalam melindungi masyarakatnya.