Rekrutmen Taruna Akpol 2024: Polri Pastikan Proses Transparan dan Bebas Calo
Irwasum Polri Komjen Pol. Dedi Prasetyo memastikan rekrutmen taruna Akpol 2024 transparan dan bebas calo, dengan hasil tes langsung terlihat oleh peserta.
Proses rekrutmen taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tahun ini telah dipastikan berjalan transparan dan akuntabel oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol. Dedi Prasetyo. Kepastian ini disampaikan melalui keterangan resmi di Jakarta pada Minggu, 2 Maret 2024. Irwasum Polri menjelaskan bahwa sistem rekrutmen yang diterapkan memungkinkan setiap calon taruna (catur) untuk langsung melihat hasil tes mereka secara real-time, baik nilai individu maupun nilai keseluruhan.
Transparansi ini mencakup seluruh tahapan tes, mulai dari tes renang, lari, hingga tes lainnya. "Selesai tes renang, catar bisa langsung lihat dia berapa detik, nilainya berapa. Lari juga demikian, dapat berapa putaran, waktunya berapa lama. Tes-tes lainnya pun sama: selesai, nilai langsung keluar. Nilai terpampang di layar, semua bisa melihat," jelas Irwasum Polri. Sistem ini memungkinkan calon taruna untuk melakukan koreksi mandiri dan memahami bobot nilai masing-masing tes, sehingga mereka dapat memantau progres dan kinerja mereka sendiri.
Komitmen Polri untuk memastikan rekrutmen yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis telah berlangsung selama bertahun-tahun. Dengan sistem terbuka ini, Polri berharap dapat meminimalisir potensi kecurangan dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh calon taruna yang berkompeten. Irwasum Polri juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penipuan yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang, dan menegaskan ancaman pidana bagi para pelaku penipuan tersebut. "Sudah banyak kasus masyarakat tertipu, sudah memberikan sejumlah uang, anaknya gagal (lolos Akpol)," tegasnya.
Tahapan Seleksi Taruna Akpol
Proses rekrutmen taruna Akpol tahun ini melibatkan ribuan pendaftar. Hingga Jumat, 28 Februari 2024, tercatat 8.016 pendaftar daring untuk Akpol, dan total 116.732 pendaftar untuk seluruh rekrutmen anggota Polri, termasuk Tamtama dan Bintara. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo telah menegaskan bahwa jalur masuk Akpol hanya satu, yaitu jalur reguler, untuk memastikan kualitas dan kesiapan para taruna dalam menjalani pendidikan dan pelatihan.
Irwasum Polri menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap proses seleksi yang berfokus pada kemampuan individu. "Kepada seluruh jajaran kami minta terus mengedukasi masyarakat bahwa seleksi anggota Polri itu kuncinya kemampuan diri sendiri. Persiapan yang matang, latihan serius, itu kuncinya," imbuhnya. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa keberhasilan dalam seleksi Akpol bergantung pada usaha dan kemampuan calon taruna itu sendiri, bukan pada faktor-faktor eksternal seperti calo.
Berikut tahapan seleksi Akpol yang dijelaskan Irwasum Polri:
- Tahap Panitia Daerah:
- Pemeriksaan administrasi awal (kualitatif)
- Pemeriksaan kesehatan tahap I (kualitatif)
- Tes psikologi tahap I (CAT, kuantitatif dan kualitatif)
- Tes akademik tahap I (CAT, kuantitatif: pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, penalaran numerik, Bahasa Indonesia)
- Tes EKG (kualitatif)
- Uji kemampuan jasmani (kesamaptaan A, B, dan renang, kuantitatif dan kualitatif), pemeriksaan anthropometrik (kualitatif)
- Sidang penetapan untuk pemeriksaan kesehatan tahap II
- Pemeriksaan kesehatan tahap II (kualitatif)
- Pendalaman PMK dan Tes psikologi tahap II (wawancara, kualitatif)
- Pemeriksaan administrasi akhir (kualitatif)
- Sidang terbuka penetapan kelulusan tingkat daerah
- Tahap Panitia Pusat:
- Pemeriksaan administrasi (kualitatif)
- Pemeriksaan kesehatan tahap I dan II (kualitatif)
- Pemeriksaan mental dan ideologi (CAT)
- Tes akademik (TPA dengan Bahasa Inggris, CAT, kuantitatif)
- Tes psikologi wawancara (kualitatif)
- Pendalaman PMK (kualitatif)
- Tes kesamaptaan jasmani (kesamaptaan A, B dan renang, kuantitatif dan kualitatif), pemeriksaan anthropometrik (kualitatif)
- Pemeriksaan penampilan (kualitatif)
- Sidang terbuka kelulusan tingkat pusat
Dengan adanya transparansi dan akuntabilitas dalam proses rekrutmen, diharapkan akan terpilih taruna Akpol yang berkualitas dan berintegritas, sekaligus memberikan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.