Rp25 Miliar untuk UMKM Lombok Timur: Dorongan Ekonomi bagi Ribuan Pelaku Usaha
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menggelontorkan dana Rp25 miliar dari DBHCHT untuk membantu lebih dari 20 ribu UMKM, dengan fokus pada pedagang kecil dan bantuan langsung tunai hingga pelatihan.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan mengalokasikan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) sebesar Rp20-25 miliar pada tahun 2025. Bantuan ini ditujukan untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut. Program ini menjawab kebutuhan mendesak akan peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya para pedagang kecil yang terdampak berbagai faktor ekonomi.
Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Timur, Hirsan, menjelaskan bahwa bantuan modal ini akan diberikan langsung kepada penerima manfaat, tanpa melalui pihak ketiga. "Masing-masing pelaku UMKM akan menerima bantuan Rp500 ribu - Rp1 juta," ujar Hirsan dalam keterangannya di Lombok Timur, Senin.
Penyaluran dana ini merupakan langkah strategis pemerintah daerah untuk menopang perekonomian masyarakat Lombok Timur. Program ini menyasar puluhan ribu UMKM, dengan prioritas diberikan kepada pedagang bakulan, asongan, pedagang kaki lima, dan pekerja sektor informal lainnya. Transparansi dan ketepatan sasaran menjadi fokus utama dalam penyaluran bantuan ini.
Bantuan Langsung Tunai dan Program Pemberdayaan UMKM
Hingga saat ini, lebih dari 8.000 UMKM telah terdata sebagai calon penerima bantuan dari total 20.000 UMKM yang ditargetkan. Proses pendataan dilakukan secara bertahap dan teliti di tingkat desa untuk memastikan data yang valid dan tepat sasaran. Tim verifikasi khusus dibentuk untuk mencegah terjadinya kesalahan data dan memastikan bantuan tepat sampai ke penerima yang berhak.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga berkomitmen untuk memberdayakan UMKM melalui program pendampingan usaha dan pelatihan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM lokal dalam menghadapi persaingan ekonomi yang semakin ketat. Pelatihan-pelatihan ini akan memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha mereka.
"Yang menjadi prioritas penerima pedagang bakulan, asongan, pedagang kaki lima, tukang batu dan lainnya," tambah Hirsan. Penerima bantuan juga diwajibkan memiliki surat keterangan usaha dari desa atau kelurahan sebagai bukti legalitas usaha mereka. Dengan demikian, bantuan ini benar-benar diberikan kepada pelaku UMKM yang telah terdaftar dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Verifikasi Data dan Sasaran Tepat
Untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur telah membentuk tim verifikasi data. Tim ini bertugas untuk memvalidasi data UMKM yang telah terdaftar dan memastikan bahwa bantuan tersebut diterima oleh pelaku UMKM yang berhak menerimanya. Proses verifikasi ini dilakukan secara ketat untuk menghindari penyalahgunaan dana dan memastikan transparansi dalam penyaluran bantuan.
Dengan adanya verifikasi data ini, diharapkan bantuan modal tersebut dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian masyarakat Lombok Timur. Bantuan ini diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya dan meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, program pendampingan dan pelatihan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM lokal.
"Kami telah memiliki data induk pelaku UMKM, sehingga data penerima betul-betul tepat sasaran dan pendaftaran awal dilakukan ditingkat desa," jelas Hirsan. Sistem pendataan yang terintegrasi dari tingkat desa hingga kabupaten ini diharapkan dapat meminimalisir potensi kesalahan data dan memastikan transparansi dalam penyaluran bantuan.
Peningkatan Daya Saing UMKM Lombok Timur
Program bantuan ini tidak hanya berfokus pada pemberian modal usaha, tetapi juga pada peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM. Melalui pelatihan dan pendampingan yang diberikan, diharapkan para pelaku UMKM dapat meningkatkan keterampilan manajemen usaha, pemasaran, dan inovasi produk. Dengan demikian, UMKM di Lombok Timur diharapkan tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.
"Dengan pelatihan dan pendampingan serta pemberian modal usaha ini, Pemerintah ingin UMKM di Kabupaten Lombok Timur tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas," kata Hirsan. Harapannya, program ini dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Lombok Timur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendukung dan memberdayakan UMKM di daerah tersebut. Dengan adanya bantuan modal, pelatihan, dan pendampingan, diharapkan UMKM di Lombok Timur dapat tumbuh dan berkembang, serta berkontribusi pada peningkatan perekonomian daerah.