Rupiah Menguat 58 Poin, Sentuhan Kesepakatan Dagang AS-Meksiko-Kanada?
Nilai tukar rupiah menguat 58 poin menjadi Rp16.293 per dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu, didorong oleh kesepakatan sementara AS-Meksiko-Kanada terkait tarif perdagangan dan meskipun ketegangan dagang AS-Tiongkok masih tinggi.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan penguatan yang signifikan pada penutupan perdagangan Rabu di Jakarta. Rupiah menguat hingga 58 poin, atau 0,36 persen, mencapai level Rp16.293 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah berada di level Rp16.351 per dolar AS.
Pengaruh Kesepakatan AS-Meksiko-Kanada
Penguatan rupiah ini terjadi di tengah sedikit meredanya kekhawatiran akan perang dagang global. Hal ini didorong oleh kesepakatan sementara yang dicapai antara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada terkait penundaan implementasi kebijakan tarif perdagangan AS. Kesepakatan menit-menit terakhir ini menunda penerapan tarif baru selama 30 hari.
Presiden Trump menunda rencana untuk memberlakukan tarif perdagangan terhadap Kanada dan Meksiko. Penundaan ini merupakan hasil dari kesepakatan antara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum untuk memperkuat upaya penegakan hukum perbatasan. Kesepakatan ini menanggapi tuntutan Trump untuk tindakan tegas terhadap imigrasi ilegal dan penyelundupan narkoba.
Ketegangan AS-Tiongkok Masih Membayangi
Meskipun ada sedikit kabar baik dari kesepakatan AS-Meksiko-Kanada, ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok masih menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Tiongkok telah mengumumkan akan menerapkan tarif balasan atas barang-barang AS, sebagai respons atas kebijakan tarif yang diterapkan AS terhadap Tiongkok sebesar 10 persen.
Tarif balasan yang diumumkan Tiongkok meliputi tarif 15 persen untuk batu bara dan gas alam cair, serta tarif 10 persen untuk minyak mentah, peralatan pertanian, dan kendaraan tertentu. Tarif-tarif ini akan mulai berlaku pada 10 Februari 2025.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, menyatakan bahwa meskipun ada harapan akan adanya diskusi tingkat tinggi untuk meredakan situasi, Presiden Trump menyatakan tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Sikap ini menunjukkan bahwa resolusi atas konflik perdagangan mungkin tidak akan segera terjadi, sehingga menimbulkan ketidakpastian di pasar dan kalangan bisnis terkait masa depan hubungan ekonomi AS-Tiongkok.
Ibrahim menambahkan bahwa meningkatnya ketegangan perdagangan telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi perang dagang skala penuh antara dua ekonomi terbesar di dunia. Situasi ini tentunya akan berdampak pada perekonomian global, termasuk Indonesia.
Kurs JISDOR Juga Menguat
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga menunjukkan penguatan, mencapai Rp16.308 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.365 per dolar AS. Penguatan JISDOR ini semakin mengukuhkan tren penguatan rupiah pada hari Rabu.
Ke depannya, perkembangan hubungan perdagangan AS-Tiongkok dan implementasi kesepakatan AS-Meksiko-Kanada akan terus dipantau untuk melihat dampaknya terhadap nilai tukar rupiah. Penguatan rupiah kali ini memberikan sedikit optimisme, namun kewaspadaan tetap diperlukan mengingat kompleksitas dinamika ekonomi global.