Sarolangun Targetkan 7.413 Hektare Sawah untuk Swasembada Pangan
Kabupaten Sarolangun, Jambi, menargetkan penanaman padi di 7.413 hektare sawah dua kali setahun untuk mencapai swasembada pangan, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan TNI.
Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Jambi, menetapkan target ambisius dalam upaya mencapai swasembada pangan. Target tersebut adalah penanaman padi di lahan seluas 7.413 hektare sawah sebanyak dua kali dalam setahun. Program ini merupakan tindak lanjut dari inisiatif serupa di tingkat Provinsi Jambi dan bertujuan untuk mendukung program swasembada pangan nasional.
Bupati Sarolangun, Hurmin, menjelaskan bahwa target luas tambah tanam (LTT) tersebut terdiri dari 6.925 hektare lahan reguler dan 488 hektare lahan optimalisasi. Potensi lahan baku sawah di Kabupaten Sarolangun sendiri mencapai 3.977,86 hektare. "Untuk target LTT bulan April 2025 saja, kita menargetkan seluas 831 hektare dengan target tanam harian antara 28 hingga 30 hektare per hari," ujar Bupati Hurmin dalam keterangannya di Jambi, Selasa.
Hingga tanggal 21 April 2025, realisasi penanaman padi sawah di Sarolangun telah mencapai 488 hektare. Dengan adanya program penanaman serentak ini, diharapkan target 831 hektare pada April 2025 dapat tercapai, dan secara keseluruhan target 6.925 hektare LTT padi sawah serta 4.871 hektare padi ladang dengan Indeks Pertanaman (IP) 200 dapat terealisasi. Pendampingan intensif dari Dinas terkait dan 126 penyuluh pertanian lapangan juga diberikan untuk memastikan hasil panen yang maksimal.
Upaya Menuju Swasembada Pangan di Sarolangun
Pemkab Sarolangun optimistis dapat mencapai target penanaman padi sawah dua kali setahun. Jika target ini tercapai dengan rata-rata produktivitas 4,4 ton per hektare, maka diperkirakan hasil panen pada periode pertama dapat mencapai 2.147,2 ton. Keberhasilan program ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Sarolangun.
Namun, Bupati Hurmin mengakui adanya beberapa kendala, terutama pengaturan jadwal tanam akibat irigasi yang belum sepenuhnya lancar. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengatasi kendala tersebut guna memastikan keberhasilan program swasembada pangan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI, sangat krusial dalam pencapaian target ini.
Dandim Sarko, Letkol Inf Suyono, menyatakan bahwa personel TNI dilibatkan aktif dalam mendampingi para petani dan memberikan bimbingan mengenai praktik penanaman yang baik. Hal ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan TNI dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian.
"Diketahui, total luas lahan di Kabupaten Sarolangun mencapai 3.000 hektare, menunjukkan potensi besar daerah ini dalam berkontribusi pada ketahanan pangan nasional," tutup Dandim Sarko. Potensi lahan yang besar ini menjadi modal utama dalam mencapai target swasembada pangan.
Tantangan dan Solusi
Salah satu tantangan utama dalam mencapai target tersebut adalah sistem irigasi yang belum sepenuhnya optimal. Pemerintah Kabupaten Sarolangun menyadari hal ini dan tengah berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan irigasi. Langkah-langkah yang diambil meliputi perbaikan infrastruktur irigasi dan optimalisasi pengelolaan air.
Selain itu, pendampingan kepada petani juga menjadi fokus utama. Para penyuluh pertanian memberikan pelatihan dan bimbingan teknis kepada petani, mulai dari pemilihan benih hingga teknik panen. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Keterlibatan TNI dalam program ini juga berperan penting dalam memberikan dukungan teknis dan pendampingan kepada petani. TNI memberikan pelatihan dan bimbingan kepada petani dalam menerapkan teknik pertanian modern dan berkelanjutan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemerintah Kabupaten Sarolangun optimistis dapat mencapai target swasembada pangan dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Sarolangun. Suksesnya program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya mencapai swasembada pangan.