Sekda Sulsel dan ICRAF Kolaborasi: Peta Jalan Ekonomi Hijau Sulsel Segera Terwujud
Sekretaris Daerah Sulsel dan ICRAF bahas penyusunan peta jalan ekonomi hijau untuk Sulawesi Selatan, yang akan diluncurkan pada 27 Februari mendatang.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan World Agroforestry (ICRAF) tengah berkolaborasi untuk menyusun peta jalan pertumbuhan ekonomi hijau di Sulsel. Kolaborasi ini ditandai dengan pertemuan antara Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, dengan tim ICRAF di Makassar pada Selasa, 25 Februari 2024. Pertemuan tersebut membahas langkah-langkah penyusunan peta jalan yang akan menjadi acuan bagi pertumbuhan ekonomi Sulsel yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
ICRAF, sebuah lembaga non-pemerintah yang didanai oleh Pemerintah Kanada, telah bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel sejak tahun 2022. Kerja sama ini difokuskan pada penyusunan master plan pertumbuhan ekonomi hijau Sulsel. "ICRAF ini semacam NGO yang dibiayai oleh Pemerintah Kanada, melakukan kerja sama dengan Bappelitbangda Sulawesi Selatan. Membantu Bappelitbangda dalam penyusunan peta jalan (pertumbuhan) ekonomi hijau Provinsi Sulawesi Selatan," jelas Jufri Rahman.
Hasil riset ICRAF yang dituangkan dalam peta jalan ini akan dipublikasikan melalui konsultasi publik pada tanggal 27 Februari 2024. Acara penting ini akan dihadiri oleh Duta Besar Kanada untuk Indonesia. "Itu akan diluncurkan dalam public hearing yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 (Februari) yang dihadiri oleh Dubes Kanada," tambah Jufri.
Peta Jalan Ekonomi Hijau Sulsel: Harapan dan Target
ICRAF berharap penyusunan peta jalan ini dapat diselesaikan sebelum penetapan Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Gubernur Sulawesi Selatan. Hal ini penting untuk memastikan integrasi rencana ekonomi hijau ke dalam kebijakan pembangunan daerah. Direktur ICRAF Indonesia, Andre Ekadinata, menjelaskan bahwa pertemuan dengan Sekda Jufri bertujuan untuk melaporkan perkembangan kegiatan ICRAF di Sulsel sejak tahun 2021 dan kerja sama dengan Bappelitbangda sejak tahun 2022.
"Isinya adalah apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan Sulawesi Selatan untuk memastikan perekonomian dari sektor lahannya seperti kopi, kakao, jagung, itu bisa tumbuh terus tapi tidak mengorbankan fungsi-fungsi lingkungan," tegas Andre Ekadinata. Peta jalan ini akan memberikan arahan konkret tentang bagaimana Sulsel dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
Konsultasi publik pada tanggal 27 Februari 2024 akan menjadi forum penting untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak terkait. Masukan ini akan digunakan untuk menyempurnakan peta jalan sebelum diintegrasikan ke dalam RPJMD. "Pada Kamis itu kita akan sampaikan ke publik untuk dapatkan masukan akhir. Dari sana tidak butuh waktu lama untuk menuliskan isinya untuk dimasukkan ke RPJMD," ujar Andre.
Langkah Konkret Menuju Ekonomi Hijau
Penyusunan peta jalan ekonomi hijau ini merupakan langkah penting bagi Sulsel untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Peta jalan ini akan mencakup berbagai sektor ekonomi utama di Sulsel, seperti perkebunan kopi, kakao, dan jagung. Fokus utamanya adalah bagaimana meningkatkan produktivitas sektor-sektor tersebut tanpa merusak lingkungan.
Beberapa langkah konkret yang mungkin akan dibahas dalam peta jalan ini antara lain: penerapan praktik pertanian berkelanjutan, pengembangan teknologi ramah lingkungan, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan, dan kerjasama antar stakeholder. Dengan adanya peta jalan ini, diharapkan Sulsel dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan ekonomi hijau.
Konsultasi publik yang akan digelar merupakan kesempatan berharga bagi masyarakat Sulsel untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah. Partisipasi aktif dari berbagai pihak akan memastikan bahwa peta jalan ekonomi hijau ini benar-benar representatif dan dapat diimplementasikan secara efektif.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga internasional seperti ICRAF, diharapkan Sulsel dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Peta jalan ekonomi hijau ini akan menjadi pedoman penting dalam mencapai tujuan tersebut.