Sembilan Kecamatan di OKU Selatan Rawan Banjir dan Longsor, BPBD Tingkatkan Kewaspadaan
BPBD OKU Selatan memetakan sembilan kecamatan rawan banjir dan longsor, meningkatkan kewaspadaan dan memperpanjang status siaga darurat hingga Maret 2025 untuk meminimalisir korban jiwa.
Muaradua, 7 Maret 2024 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, menetapkan sembilan kecamatan sebagai wilayah rawan banjir dan longsor. Pemetaan ini dilakukan sebagai respons terhadap bencana tanah longsor yang terjadi beberapa pekan terakhir di wilayah tersebut. Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian material akibat bencana alam yang kerap terjadi saat musim hujan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Selatan, Heri Pramono, menjelaskan bahwa pemetaan ini merupakan upaya penanggulangan bencana sedini mungkin. "Hal itu dilakukan sebagai upaya penanggulangan sedini mungkin terhadap potensi bencana alam guna meminimalisir korban jiwa," ujarnya di Muaradua, Jumat lalu. Langkah antisipasi ini dinilai penting mengingat potensi bencana yang mengancam keselamatan warga.
Wilayah-wilayah yang masuk dalam kategori rawan bencana meliputi berbagai daerah di OKU Selatan. Kondisi geografis dan letaknya menjadi faktor utama penyebab kerawanan tersebut. BPBD OKU Selatan berkomitmen untuk terus memantau dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Kecamatan Rawan Bencana di OKU Selatan
Sembilan kecamatan yang masuk dalam peta rawan banjir dan longsor adalah Banding Agung, Warkuk Ranau Selatan, Mekakau Ilir, Buay Pematang Ribu Ranau Tengah (BPRRT), Muaradua Kisam, Kisam Tinggi, Kisam Ilir, Sungai Are, dan Sindang Danau. "Daerah-daerah ini dipetakan rawan terjadi banjir dan tanah longsor saat musim hujan karena berada di dataran tinggi dan dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS)," kata Heri Pramono. Kondisi geografis ini meningkatkan risiko bencana di wilayah-wilayah tersebut.
BPBD OKU Selatan menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam upaya mitigasi bencana.
Selain itu, BPBD juga telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi bencana. Persiapan ini meliputi peningkatan kapasitas personel dan penyediaan peralatan yang memadai di posko-posko penanggulangan bencana. Semua upaya ini dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD telah memperpanjang status siaga darurat banjir dan tanah longsor hingga Maret 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen BPBD OKU Selatan dalam melindungi warga dari ancaman bencana. Dengan memperpanjang status siaga darurat, diharapkan penanganan bencana dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
Upaya Mitigasi Bencana oleh BPBD OKU Selatan
Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, BPBD OKU Selatan telah melakukan beberapa langkah penting. Pertama, peningkatan kapasitas personel penanggulangan bencana dilakukan untuk memastikan penanganan yang cepat dan tepat. Kedua, peralatan yang memadai telah disiapkan di posko-posko penanggulangan bencana di daerah rawan. Ketiga, pemantauan cuaca dan kondisi wilayah rawan dilakukan secara berkala.
Selain itu, BPBD juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana. Masyarakat diajarkan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah terjadi bencana.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten OKU Selatan. Kerja sama antara BPBD, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting dalam upaya mitigasi bencana ini. Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko bencana.
"Kami juga mengaktifkan kembali posko-posko penanggulangan bencana alam di daerah rawan banjir dan tanah longsor yang dilengkapi dengan peralatan memadai," tambah Heri Pramono. Persiapan yang matang ini diharapkan dapat mempercepat respon dan penanganan bencana jika terjadi.
BPBD OKU Selatan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu mengikuti informasi terkini dari pihak berwenang. Keselamatan dan keamanan warga merupakan prioritas utama dalam menghadapi musim hujan dan potensi bencana yang menyertainya.