Sinergi Antar Lembaga Kunci Keamanan Maritim Indonesia
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) menekankan perlunya sinergi antar lembaga untuk mengatasi tantangan keamanan maritim Indonesia yang luas, mengingat keterbatasan operasional TNI AL.
Jakarta, 28 April (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menegaskan perlunya sinergi antar lembaga untuk mengatasi tantangan keamanan maritim Indonesia. TNI AL, dengan keterbatasan operasionalnya, tak mampu sendirian menjaga luasnya perairan Indonesia.
Hal ini disampaikan Ali saat rapat dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Senin. Ia menyatakan, "Kita butuh sinergi. Kita harus bekerja sama karena jika kita bersinergi, permasalahan maritim yang luas ini dapat tercakup semua."
Ali mengakui adanya 'ego sektoral' atau kurangnya kerja sama antar lembaga terkait urusan maritim. Namun, ia memastikan TNI AL telah berupaya mengurangi hal ini melalui pertemuan-pertemuan di pangkalan-pangkalan AL.
Kendala Operasional TNI AL
Ali menyebutkan kendala operasional yang dihadapi TNI AL, di antaranya adalah usia kapal perang yang sudah tua dan kekurangan bahan bakar. Hal ini menghambat kemampuan TNI AL untuk melakukan patroli maritim di seluruh Indonesia.
Selama lima tahun terakhir, TNI AL telah menangani berbagai pelanggaran di sektor maritim, meliputi pelayaran, kehutanan, penyelundupan narkoba dan barang terlarang, minyak dan gas, imigrasi, bea cukai, dan pertambangan ilegal.
Ali menjelaskan, "Hampir setiap minggu, kita berhasil mencegat penyelundupan yang melibatkan narkoba, lobster kecil, dan pakaian. Kemudian ada masalah imigrasi, khususnya terkait imigran ilegal, terutama di perbatasan Indonesia-Malaysia dan Indonesia-Singapura."
Tren Pelanggaran Maritim
Secara umum, pelanggaran terkait pelayaran, kehutanan, dan bea cukai cenderung menurun. Namun, pelanggaran terkait perikanan, narkoba, minyak dan gas, bea cukai, dan pertambangan menunjukkan tren peningkatan.
TNI AL bertindak sebagai penyidik dalam kasus pelanggaran perikanan dan pelayaran. Pelanggaran dalam kategori lain dirujuk ke penyidik dari lembaga terkait lainnya.
Ali menegaskan, "Kita selalu bekerja sama. Kita berupaya untuk bekerja bersama."
Pentingnya Sinergi Antar Lembaga
Kesimpulannya, perlu adanya peningkatan sinergi antar lembaga terkait untuk menjaga keamanan maritim Indonesia. Keterbatasan operasional TNI AL mengharuskan kolaborasi yang lebih kuat dengan instansi lain untuk mengatasi berbagai jenis pelanggaran maritim yang terus terjadi. Kerja sama yang efektif akan menjadi kunci dalam mengamankan wilayah perairan Indonesia yang sangat luas dan rawan akan berbagai kejahatan transnasional.
Tantangan ke depan adalah bagaimana mengatasi 'ego sektoral' dan meningkatkan koordinasi antar lembaga. Dengan sinergi yang kuat, Indonesia dapat lebih efektif dalam melindungi kedaulatan maritimnya dan memberantas berbagai bentuk kejahatan di laut.