Sinergi Perlindungan Perempuan dan Anak: Menteri PPPA Ajak PWKI Wujudkan Indonesia Emas 2045
Menteri PPPA Arifah Fauzi menekankan pentingnya sinergi dalam melindungi perempuan dan anak, mengajak Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) berkolaborasi dalam program Ruang Bersama Indonesia (RBI) untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Jakarta, 27 April 2025 - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menekankan pentingnya sinergi antar lembaga dalam upaya melindungi perempuan dan anak di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan saat beliau membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XXI Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) di Batam, Kepulauan Riau. Rakernas tersebut menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjuangan perempuan Indonesia dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak di masa mendatang.
Dalam sambutannya, Menteri Arifah Fauzi menjelaskan bahwa Kementerian PPPA saat ini memprioritaskan tiga program utama: Ruang Bersama Indonesia (RBI), perluasan layanan Call Center SAPA 129, dan pengembangan satu data perempuan dan anak berbasis desa. Ketiga program ini dirancang untuk memberikan perlindungan dan pemberdayaan yang komprehensif bagi perempuan dan anak di seluruh Indonesia. Beliau juga menyampaikan harapan agar Rakernas PWKI dapat menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat diterapkan di tingkat akar rumput untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Menteri Arifah Fauzi secara khusus mengajak PWKI untuk berperan aktif dalam pelaksanaan program RBI. "Kami mengajak PWKI untuk berkolaborasi mewujudkan RBI di desa/kelurahan di wilayah kerja PWKI. Kami yakin program kerja PWKI selama ini telah sejalan dengan perjuangan pemerintah terutama dalam hal pemberdayaan perempuan dan melindungi anak," ujar Menteri Arifah Fauzi. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat perlindungan perempuan dan anak di tingkat komunitas, menjangkau daerah-daerah terpencil, dan memastikan akses layanan yang merata.
Kerja Sama Antar Lembaga untuk Perlindungan Perempuan dan Anak
Rakernas XXI PWKI Tahun 2025 mengangkat tema "Mewujudkan Asa PWKI Demi Kemanusiaan dan Keadilan." Tema ini selaras dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan setara bagi perempuan dan anak. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian PPPA, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI, dan PWKI. MoU ini menandai komitmen bersama untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam melindungi pekerja migran Indonesia dan keluarga mereka, khususnya di tingkat masyarakat.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas perlindungan bagi pekerja migran perempuan dan anak yang rentan terhadap eksploitasi dan kekerasan. Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian dari berbagai pihak, diharapkan upaya perlindungan akan lebih terarah dan terintegrasi. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menekankan pentingnya kesetaraan gender dan perlindungan anak sebagai pilar pembangunan berkelanjutan.
Kementerian PPPA, melalui program RBI, berkomitmen untuk membangun pusat-pusat layanan terpadu di tingkat komunitas. Pusat-pusat layanan ini akan memberikan akses mudah bagi perempuan dan anak untuk mendapatkan informasi, bantuan hukum, dan dukungan psikososial. Kolaborasi dengan PWKI diharapkan dapat mempercepat implementasi program RBI dan menjangkau lebih banyak perempuan dan anak yang membutuhkan perlindungan.
Pentingnya Satu Data Perempuan dan Anak
Program satu data perempuan dan anak berbasis desa merupakan bagian penting dari upaya perlindungan yang komprehensif. Data yang akurat dan terintegrasi akan membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dan efektif. Dengan memahami kebutuhan dan tantangan spesifik di setiap daerah, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya secara optimal dan memastikan bahwa program perlindungan dapat mencapai tujuannya.
Perluasan layanan Call Center SAPA 129 juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan akses layanan bagi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan. Layanan ini menyediakan saluran komunikasi yang mudah diakses dan aman bagi korban untuk melaporkan kasus kekerasan dan mendapatkan bantuan. Peningkatan kapasitas dan jangkauan layanan SAPA 129 akan memastikan bahwa tidak ada korban yang merasa sendirian dan terisolasi.
Melalui sinergi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas, Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang aman, setara, dan berkeadilan bagi perempuan dan anak. Komitmen bersama untuk mencapai Indonesia Emas 2045 harus diwujudkan melalui tindakan nyata dan kolaborasi yang berkelanjutan.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk PWKI, diharapkan upaya perlindungan perempuan dan anak di Indonesia akan semakin efektif dan berdampak luas. Rakernas PWKI ini menjadi langkah penting dalam memperkuat komitmen bersama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik bagi generasi mendatang.