Sinergi RI-Tiongkok: Harmonisasi Kehidupan di Tengah Konflik Global
Ketua Umum LPOI, KH Said Aqil Siradj, menilai sinergi Indonesia-Tiongkok dapat menciptakan harmoni global di tengah konflik, didukung oleh sejarah hubungan bilateral yang panjang dan kuat.
Jakarta, 14 Maret 2024 (ANTARA) - Ketua Umum Lembaga Persaudaraan Ormas Indonesia (LPOI), KH Said Aqil Siradj, menyampaikan keyakinannya bahwa kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok dapat menjadi kunci dalam menciptakan harmoni kehidupan global. Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketidakpastian dunia akibat berbagai konflik dan peperangan.
Dalam pidato kunci pada acara 'Tadarus Futuristik, Buka Bersama, dan Berbagi' di Jakarta, Jumat, Kiai Said menekankan pentingnya sinergi kedua negara. Indonesia, sebagai negara demokrasi dengan populasi Muslim terbesar, dan Tiongkok, sebagai negara modern dengan populasi terbesar dunia, memiliki potensi besar untuk membentuk kekuatan peradaban dunia yang mampu menciptakan perdamaian dan kesejahteraan global. Ia menyatakan, "Strategisitas keberadaan Indonesia sebagai negara demokrasi yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan strategisitas keberadaan Tiongkok sebagai negara modern yang maju dan kuat dengan penduduk terbesar di dunia, bila diorkestrasi dengan baik, akan mampu menjadi kekuatan peradaban dunia yang dapat mengharmonisasi kehidupan manusia sejagat raya."
Kiai Said juga menyoroti hubungan historis yang panjang dan erat antara Indonesia dan Tiongkok, yang telah berlangsung lebih dari 2.000 tahun. Hubungan ini, menurutnya, merupakan pondasi kuat bagi kerja sama di masa kini dan mendatang. Lebih lanjut, ia menekankan relasi historis-spiritual yang kuat antara Tiongkok dan dunia Islam, mencontohkan perkembangan Islam di Tiongkok pada era Dinasti Tang (618-905 Masehi).
Membangun Kembali Jalur Sutra Persahabatan
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, menyampaikan dukungannya terhadap penguatan kembali Jalur Sutra Indonesia-Tiongkok, termasuk menghidupkan kembali Jalur Sutra Persahabatan Islam di Indonesia dan Tiongkok. Jalur ini, menurutnya, merujuk pada ikatan psikologis, historis, kultural, dan spiritual antara umat Islam kedua negara. Ia melihatnya sebagai jembatan persahabatan yang menghubungkan Indonesia, Tiongkok, dan dunia Islam.
Duta Besar Wang juga menggambarkan hubungan Indonesia-Tiongkok dan relasinya dengan dunia Islam sebagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. "Keduanya saling melengkapi dan memberi nilai tambah. Ke depan dengan semakin terkonsolidasikannya jalur diplomasi kultural dan spiritual, diharapkan dapat menjadi perekat peradaban dunia sehingga Indonesia dan Tiongkok bisa maju bersama dan dunia semakin damai dan lebih baik," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kerja sama ini bukan hanya menguntungkan kedua negara, tetapi juga berkontribusi pada perdamaian dan kemajuan dunia. Penguatan jalur diplomasi kultural dan spiritual diharapkan dapat memperkuat ikatan antar peradaban dan menciptakan dunia yang lebih damai dan sejahtera.
Potensi Sinergi Indonesia-Tiongkok
Sinergi antara Indonesia dan Tiongkok memiliki potensi besar untuk menciptakan dampak positif bagi kedua negara dan dunia internasional. Kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kerja sama dalam bidang budaya dan pendidikan dapat memperkuat pemahaman dan saling menghargai antar budaya.
Lebih jauh, kerja sama dalam bidang teknologi dan inovasi dapat mendorong kemajuan dan pembangunan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kekuatan dan keunggulan masing-masing negara, sinergi Indonesia-Tiongkok dapat menciptakan solusi inovatif untuk berbagai tantangan global.
Pentingnya kolaborasi antar peradaban dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan pandemi juga menjadi sorotan. Indonesia dan Tiongkok, sebagai negara dengan populasi besar dan pengaruh global yang signifikan, memiliki peran penting dalam mendorong kerja sama internasional dan menciptakan solusi bersama.
Kesimpulan
Kesimpulannya, sinergi antara Indonesia dan Tiongkok memiliki potensi besar untuk menciptakan harmoni dan perdamaian global. Sejarah panjang hubungan bilateral, serta potensi kerja sama di berbagai bidang, menjadi landasan kuat bagi kolaborasi yang saling menguntungkan dan berkontribusi pada kemajuan dunia.