Solusi Polusi Udara ala China? Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Berbagi Pengalaman
Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, membawa pulang solusi penanganan polusi udara dari China setelah melihat keberhasilan Negeri Tirai Bambu menekan emisi dan meningkatkan kualitas udara dalam satu dekade.
Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, baru-baru ini mengunjungi China dan bertemu dengan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Ekologi China, Guo Fang. Kunjungan tersebut membuahkan hasil berupa sejumlah solusi untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Indonesia. Setelah menyaksikan keberhasilan China dalam memperbaiki kualitas udaranya secara signifikan, Eddy Soeparno melihat potensi besar untuk Indonesia menerapkan strategi serupa.
Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah poin penting. Salah satu yang menjadi sorotan adalah keberhasilan China meningkatkan hari-hari dengan kualitas udara baik dari hanya 13 hari menjadi 300 hari dalam kurun waktu 10 tahun. Ini menunjukkan bahwa perubahan signifikan dalam kualitas udara bukanlah hal yang mustahil, asalkan strategi dan kebijakan yang tepat diterapkan.
Menurut Eddy Soeparno, "Dalam 10 tahun China berhasil menambah hari dengan kualitas udara 'baik' dari 13 hari menjadi 300 hari. Ini capaian yang langkah-langkahnya perlu diikuti Indonesia." Beliau menekankan pentingnya mempelajari strategi China untuk diterapkan di Indonesia guna mengatasi masalah polusi udara yang semakin mengkhawatirkan.
Strategi China dalam Mengatasi Polusi Udara
China telah menerapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kualitas udaranya. Salah satu strategi kunci adalah pengembangan energi terbarukan sebagai pengganti pembangkit listrik tenaga batubara, terutama di daerah padat penduduk. Hal ini terbukti efektif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara.
Eddy Soeparno juga menyebutkan bahwa penggunaan pembangkit listrik batubara di China telah menurun secara signifikan dalam satu dekade terakhir. "Dari awalnya sebanyak 67 persen, kini penggunaan pembangkit listrik batu bara turun menjadi 53 persen," ungkap Eddy. Penurunan ini menunjukkan komitmen China dalam beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, kerja sama antara Indonesia dan China juga akan difokuskan pada belt and road green cooperation, sebuah inisiatif kerja sama hijau yang digagas oleh Pemerintah China. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat proses transformasi energi dan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.
Kerja Sama Indonesia-China dalam Penanganan Polusi Udara
Indonesia dan China sepakat untuk melanjutkan koordinasi dan kolaborasi dalam penanganan polusi udara. Eddy Soeparno menekankan pentingnya partisipasi aktif Indonesia dalam berbagai diskusi dan forum internasional terkait isu lingkungan hidup.
Dengan bertukar pikiran dan pengalaman, Indonesia dapat mempelajari strategi terbaik dalam menyempurnakan aturan dan kebijakan terkait pengendalian polusi udara. Hal ini termasuk mempelajari pengalaman China dalam melakukan transisi energi dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
"Jadi, kita bersama-sama bisa saling bertukar pikiran, bertukar pengalaman agar Indonesia bisa menyempurnakan berbagai aturan dan kebijakan," kata Eddy Soeparno. Beliau berharap kerja sama ini akan menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah polusi udara di Indonesia.
Kesimpulannya, kunjungan Eddy Soeparno ke China memberikan wawasan berharga tentang strategi efektif dalam mengatasi polusi udara. Dengan mempelajari pengalaman China dan menjalin kerja sama yang erat, Indonesia diharapkan dapat menerapkan solusi yang tepat dan mencapai kualitas udara yang lebih baik di masa mendatang. Hal ini membutuhkan komitmen bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lebih bersih dan sehat.