Sosialisasi Keimigrasian di Perbatasan: Imigrasi Singkawang Edukasi Pelajar SMK Jagoi Babang
Kantor Imigrasi Singkawang melakukan sosialisasi keimigrasian di SMK Negeri 1 Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat, guna memberikan edukasi regulasi keimigrasian dan pencegahan TPPO.
Kantor Imigrasi Kelas I TPI Singkawang, Kalimantan Barat, gencar melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi keimigrasian di wilayah perbatasan. Jumat lalu, tepatnya pada tanggal 2 Februari 2024, mereka mengunjungi SMK Negeri 1 Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar mengenai peraturan keimigrasian, pentingnya dokumen perjalanan yang sah, dan upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Herry Pranowo, dan Kepala Sub Seksi Pemeriksa Keimigrasian, Imam Suroso.
Menurut Herry Pranowo, kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya edukasi kepada generasi muda di perbatasan. Ia berharap para pelajar tidak hanya memahami aturan keimigrasian, tetapi juga menjadi agen informasi yang aktif di lingkungan sekitar mereka. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan dapat meminimalisir pelanggaran keimigrasian dan mencegah terjadinya tindak pidana perdagangan orang.
Selain edukasi regulasi keimigrasian dan pencegahan TPPO, Kantor Imigrasi Singkawang juga memberikan informasi tentang Sekolah Kedinasan Imigrasi kepada para siswa SMK Negeri 1 Jagoi Babang. Hal ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk berkarier di bidang keimigrasian dan turut serta menjaga keamanan perbatasan negara.
Sosialisasi dan Pengawasan Keimigrasian di Perbatasan
Imam Suroso, Kepala Sub Seksi Pemeriksa Keimigrasian, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai persiapan, pelaksanaan, koordinasi, evaluasi, dan pelaporan terkait pemeriksaan dokumen perjalanan dan keimigrasian. Timnya bertanggung jawab atas pemberian tanda masuk dan keluar, serta menolak memberikan tanda masuk bagi Warga Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA) yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini menunjukkan komitmen penuh dalam menegakkan hukum dan menjaga keamanan perbatasan.
Lebih lanjut, Imam Suroso menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan keimigrasian. Ketaatan terhadap aturan ini tidak hanya melindungi individu, tetapi juga menjaga keamanan dan stabilitas nasional. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan keimigrasian.
Pihak Imigrasi Singkawang juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang, untuk memastikan efektivitas pengawasan dan penegakan hukum di wilayah perbatasan. Kerja sama antar instansi ini sangat krusial dalam mencegah kegiatan ilegal seperti penyelundupan dan perdagangan orang.
Peran PLBN Jagoi Babang dalam Keamanan Perbatasan
Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang, Misdo Jerry Purba, mengungkapkan bahwa PLBN Jagoi Babang terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi. Upaya peningkatan kualitas layanan ini meliputi peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan latihan (diklat) serta bimbingan teknis.
PLBN Jagoi Babang juga berupaya memaksimalkan peralatan yang ada, termasuk memperbaiki peralatan 'x-ray mobile' yang saat ini mengalami kerusakan. Perbaikan peralatan ini sangat penting untuk meningkatkan pengawasan dan mencegah penyelundupan barang ilegal.
Selain itu, PLBN Jagoi Babang juga memanfaatkan CCTV untuk mencegah kegiatan ilegal dan mendukung penerapan zona integritas. Kerja sama yang erat dengan CIQS (Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, dan Keamanan) juga dilakukan melalui pertemuan rutin untuk membahas strategi pengawasan dan penegakan hukum.
PLBN Jagoi Babang juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar perbatasan tentang pentingnya memiliki dokumen resmi, bahaya narkoba, dan pencegahan praktik ilegal. Mereka juga merekrut tenaga pendukung, seperti pengamanan dalam (pamdal) dan cleaning service, dari masyarakat sekitar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan perbatasan.
"Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan mutu dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi," ujar Misdo Jerry Purba. "Selain itu, kami juga memikirkan untuk memaksimalkan peralatan 'x-ray mobile' di PLBN yang saat ini tidak berfungsi dengan baik." PLBN Jagoi Babang juga telah berhasil menggagalkan beberapa percobaan penyelundupan kendaraan dan narkotika.
Kesimpulan
Sosialisasi keimigrasian di perbatasan oleh Kantor Imigrasi Singkawang dan upaya peningkatan layanan oleh PLBN Jagoi Babang menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan penegakan hukum di wilayah perbatasan. Edukasi kepada generasi muda dan peningkatan kapasitas SDM menjadi kunci utama dalam mencegah kegiatan ilegal dan menciptakan perbatasan yang aman dan tertib.