Sulut Perkuat Pariwisata dan Investasi untuk Pacu Ekonomi
Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menargetkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan lewat penguatan sektor pariwisata dan investasi, meskipun pertumbuhan ekonomi tahun 2024 mencapai 5,03 persen.
Manado, 7 Februari 2025 - Sulawesi Utara (Sulut) mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen di tahun 2024. Meskipun angka ini menunjukkan kinerja ekonomi yang baik, Dr. Joy Tulung dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) menekankan perlunya strategi jangka panjang untuk menjaga momentum tersebut. Ia menyoroti pentingnya memperkuat sektor pariwisata dan investasi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sulut.
Diversifikasi Ekonomi: Strategi Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan
Menurut Dr. Joy, pertumbuhan ekonomi Sulut yang sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan perlunya diversifikasi ekonomi. Terlalu bergantung pada satu sektor saja, risikonya tinggi. Oleh karena itu, peningkatan investasi dan penguatan sektor industri dan pariwisata menjadi sangat krusial. Langkah ini akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan tahan terhadap guncangan ekonomi global.
Pemerintah daerah perlu mendorong sektor-sektor lain untuk mengurangi ketergantungan pada sektor primer. Dengan demikian, Sulut dapat membangun pondasi ekonomi yang lebih kuat dan beragam.
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan: Tulang Punggung Ekonomi Sulut
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tetap menjadi kontributor utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulut. Ekspor komoditas utama seperti perikanan dan hasil perkebunan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di sektor ini. Namun, ketergantungan pada sektor ini juga menyimpan risiko, terutama jika menghadapi fluktuasi harga komoditas global atau dampak perubahan iklim.
Sektor Jasa dan Pemerintahan: Peran Penting dalam Pertumbuhan Ekonomi
Sektor jasa, termasuk administrasi pemerintahan dan pendidikan, juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini menunjukkan peran penting sektor publik dan layanan masyarakat dalam mendorong perekonomian daerah. Konsumsi rumah tangga dan pemerintah juga menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sulut. Bahkan, agenda politik seperti Pilkada 2024 turut memberikan dampak positif pada perputaran ekonomi, terutama di sektor jasa dan perdagangan.
Tantangan dan Antisipasi: Inflasi dan Ketergantungan Sektor Primer
Meskipun pertumbuhan ekonomi Sulut tergolong positif, beberapa tantangan perlu diantisipasi. Inflasi dan stabilitas harga bahan pokok menjadi perhatian utama. Ketergantungan pada sektor primer yang rentan terhadap faktor eksternal seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga komoditas global juga perlu diatasi. Perlambatan pertumbuhan ekonomi sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan potensi perlambatan ekonomi yang perlu diantisipasi dengan strategi yang tepat.
Pariwisata dan Investasi: Kunci Penguatan Ekonomi Sulut
Untuk mengatasi tantangan tersebut dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pemerintah daerah perlu fokus pada penguatan sektor pariwisata dan investasi. Pariwisata dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan daerah. Investasi akan menarik modal asing dan domestik, mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Dengan strategi yang tepat, Sulut dapat memanfaatkan potensi pariwisatanya untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Investasi yang tepat sasaran akan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Langkah ini akan memastikan pertumbuhan ekonomi Sulut tetap positif dan berkelanjutan di masa depan.
Kesimpulan: Pentingnya Strategi Jangka Panjang
Pertumbuhan ekonomi Sulut sebesar 5,03 persen pada tahun 2024 merupakan capaian yang positif. Namun, untuk menjaga momentum ini dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pemerintah daerah perlu fokus pada diversifikasi ekonomi, peningkatan investasi, dan penguatan sektor pariwisata. Dengan strategi yang tepat dan komprehensif, Sulut dapat membangun ekonomi yang lebih kuat, beragam, dan tahan terhadap guncangan ekonomi global.