Syafruddin Kambo, Mantan Wakapolri dan Menteri PANRB, Tutup Usia di Usia 63 Tahun
Indonesia berduka atas meninggalnya Syafruddin Kambo, mantan Wakapolri dan Menteri PANRB, karena sakit di usia 63 tahun; kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi Polri dan bangsa.
Indonesia kehilangan salah satu tokoh pentingnya. Syafruddin Kambo, mantan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), meninggal dunia pada Kamis (21/2) pukul 18.14 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, pada usia 63 tahun. Kabar duka ini dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko. Kematian beliau disebabkan oleh sakit.
Kepergian Syafruddin Kambo meninggalkan duka yang mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan Polri, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia. Sepanjang kariernya, beliau telah memberikan kontribusi signifikan bagi penegakan hukum dan reformasi birokrasi di Indonesia. Berbagai ucapan belasungkawa pun mengalir dari berbagai kalangan, baik dari pejabat pemerintahan hingga masyarakat umum.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang pernah bekerja sama dengan Syafruddin Kambo saat menjabat sebagai Menteri PANRB, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam. Dalam keterangan tertulisnya, Jusuf Kalla memuji kinerja dan kebaikan hati Syafruddin Kambo. "Selama menjabat, beliau menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Beliau juga sangat baik kepada semua orang," ungkap Jusuf Kalla, yang juga menambahkan bahwa Kambo pernah menjadi ajudannya selama lima tahun (2004-2009) di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Karier Cemerlang Syafruddin Kambo
Syafruddin Kambo memulai kariernya di kepolisian setelah lulus dari Akademi Kepolisian pada tahun 1985. Ia meniti karier dengan gemilang, menjabat berbagai posisi penting, termasuk sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara pada tahun 2009 dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri pada tahun 2012. Puncak kariernya di kepolisian adalah saat menjabat sebagai Wakapolri di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian (2016-2018).
Setelahnya, Presiden Joko Widodo memberikan kepercayaan kepada Syafruddin Kambo untuk memimpin Kementerian PANRB pada tahun 2018. Jabatan ini diembannya hingga Oktober 2019. Selama masa jabatannya sebagai Menteri PANRB, ia dikenal sebagai sosok yang tegas dan berkomitmen terhadap reformasi birokrasi.
Tidak hanya berkiprah di bidang kepolisian dan pemerintahan, Syafruddin Kambo juga aktif dalam kegiatan keagamaan. Ia tercatat sebagai bagian dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan terakhir menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DMI. Hal ini menunjukkan kepeduliannya terhadap pengembangan nilai-nilai agama dan masyarakat.
Jejak Pengabdian dan Kenangan
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas berpulangnya Syafruddin Kambo. Kapolri menyatakan bahwa Kambo telah memberikan kontribusi besar bagi institusi Polri. "Kepergian beliau merupakan kehilangan besar bagi Polri," ujar Kapolri.
Jenazah Syafruddin Kambo disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata setelah prosesi pemakaman pada Jumat (22/2). Kepergiannya meninggalkan kenangan dan jejak pengabdian yang tak terlupakan bagi bangsa Indonesia.
Lahir pada tahun 1961, Syafruddin Kambo telah mengabdikan hidupnya untuk negara. Dedikasi dan pengorbanannya dalam menjalankan tugas sebagai polisi dan pejabat negara patut menjadi teladan bagi generasi penerus.
Kontribusi Syafruddin Kambo:
- Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (2009)
- Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (2012)
- Wakapolri (2016-2018)
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (2018-2019)
- Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia
Kepergian Syafruddin Kambo menjadi duka mendalam bagi Indonesia. Semoga amal baiknya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.