Takjil di Simeulue Aman Dikonsumsi, Pemkab Pastikan Bebas Bahan Berbahaya
Pemerintah Kabupaten Simeulue memastikan takjil yang dijual pedagang aman dikonsumsi setelah uji sampel oleh BBPOM Banda Aceh menyatakan bebas dari bahan berbahaya.
Pemerintah Kabupaten Simeulue, Aceh, memastikan keamanan pangan takjil atau makanan berbuka puasa yang dijual oleh para pedagang menjelang bulan Ramadan. Hasil pemeriksaan dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh memastikan bahwa takjil tersebut aman dikonsumsi dan bebas dari bahan-bahan berbahaya. Hal ini memberikan ketenangan bagi masyarakat Simeulue dalam menyambut bulan suci.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue, Hanafi Lubis, pada Sabtu lalu. Ia menjelaskan bahwa sebanyak 32 sampel takjil dari berbagai jenis telah diambil dan diuji oleh tim pengawas obat makanan di Kabupaten Aceh Selatan atas kerjasama dengan BBPOM Banda Aceh. Proses pengujian ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya zat-zat berbahaya yang seringkali ditambahkan pada makanan, seperti formalin atau boraks.
Hasilnya, Alhamdulillah, semua sampel dinyatakan negatif mengandung zat berbahaya. "Dari hasil pemeriksaan maupun pengujian BBPOM, tidak ditemukan makanan berbuka yang dijual pedagang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan manusia," tegas Hanafi Lubis. Temuan ini tentunya menjadi kabar baik bagi masyarakat Simeulue yang dapat menikmati hidangan berbuka puasa dengan lebih tenang dan aman.
Hasil Pengujian Takjil di Simeulue
Proses pengujian takjil yang dilakukan oleh tim pengawas obat makanan melibatkan berbagai tahapan untuk memastikan keakuratan hasil. Sampel yang diambil mewakili beragam jenis takjil yang dijual di Kabupaten Simeulue. Hal ini penting untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang keamanan pangan takjil yang beredar di wilayah tersebut.
Hanafi Lubis menambahkan bahwa uji sampel tersebut difokuskan pada pemeriksaan zat-zat berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pengolahan makanan. "Uji sampel tersebut dilakukan untuk memeriksa apakah ada zat berbahaya yang digunakan untuk makanan berbuka puasa yang diperjualbelikan kepada masyarakat di Kabupaten Simeulue. Hasil pemeriksaan negatif," ujarnya kembali menekankan hasil tersebut.
Pemerintah Kabupaten Simeulue berkomitmen untuk terus mengawasi keamanan pangan, terutama selama bulan Ramadan. Hal ini dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan memastikan bahwa mereka dapat menikmati bulan suci dengan aman dan nyaman. Kerjasama dengan BBPOM Banda Aceh menjadi kunci keberhasilan pengawasan ini.
Himbauan kepada Pedagang dan Masyarakat
Wakil Bupati Simeulue, Nusar Amin, turut memberikan imbauan kepada para pedagang agar senantiasa memprioritaskan kesehatan konsumen dengan menjual makanan yang sehat dan aman. Ia menekankan bahaya penggunaan zat kimia berbahaya seperti formalin dan boraks dalam pengolahan makanan.
"Penggunaan zat kimia seperti formalin, boraks, dan lainnya dalam makanan berbahaya bagi kesehatan. Kami juga mengingatkan masyarakat cerdas membeli agar terhindar dari mengonsumsi zat berbahaya bagi kesehatan," pesan Wakil Bupati. Imbauan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran baik dari pedagang maupun konsumen dalam menjaga keamanan pangan.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Simeulue juga mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Memilih pedagang yang memperhatikan kebersihan dan kualitas bahan baku menjadi langkah penting dalam menghindari konsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya.
Profil Kabupaten Simeulue
Kabupaten Simeulue, sebuah wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh, terletak di Samudra Hindia, sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatra. Wilayah ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan dan kekayaan budaya yang unik. Sebagai daerah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999, Simeulue kini memiliki 10 kecamatan dan 138 gampong (desa) dengan jumlah penduduk sekitar 98 ribu jiwa.
Dengan hasil pengujian takjil yang aman ini, masyarakat Simeulue dapat menyambut bulan Ramadan dengan lebih tenang. Komitmen pemerintah daerah dalam mengawasi keamanan pangan menjadi jaminan bagi kesehatan masyarakat selama bulan suci.