Tanah Datar Ajukan Infrastruktur Prioritas ke Menteri PU: Perbaikan Jalan dan Jembatan hingga Sabo Dam
Pemkab Tanah Datar mengajukan proposal pembangunan infrastruktur prioritas kepada Menteri PUPR, meliputi perbaikan jalan, jembatan, dan pembangunan sabo dam untuk mitigasi bencana.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, mengajukan sejumlah proposal pembangunan infrastruktur prioritas kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo. Perbaikan jalan, pembangunan jembatan, dan pembangunan sabo dam menjadi fokus utama pengajuan ini. Pertemuan antara Bupati Tanah Datar, Eka Putra, dengan Menteri PUPR dan sejumlah kepala daerah lainnya berlangsung di Padang pada Jumat, 2 Mei 2024.
Salah satu fokus utama pengajuan adalah perbaikan jalan Lintau-Batusangkar dan Lintau-Payakumbuh yang mengalami kerusakan signifikan. Bupati Eka Putra menjelaskan bahwa kerusakan jalan tersebut berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan menghambat arus logistik serta perputaran ekonomi masyarakat. "Jalan Lintau-Payakumbuh ini merupakan jalur utama perekonomian masyarakat di Kabupaten Tanah Datar dengan Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota sehingga keberadaannya sangat vital sekali," ungkap Eka Putra.
Selain kondisi jalan yang memprihatinkan, Pemkab Tanah Datar juga melaporkan kerusakan tujuh jembatan akibat banjir bandang. Saat ini, jembatan bailey digunakan sementara untuk menunjang mobilitas masyarakat. Perbaikan dan pembangunan jembatan baru menjadi bagian penting dari pengajuan proposal tersebut.
Infrastruktur Prioritas Tanah Datar: Perbaikan Jalan dan Jembatan
Pemkab Tanah Datar memprioritaskan perbaikan jalan Lintau-Batusangkar dan Lintau-Payakumbuh. Kerusakan jalan tersebut tidak hanya membahayakan pengguna jalan, tetapi juga menghambat aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. Jalan-jalan ini merupakan urat nadi perekonomian, menghubungkan Tanah Datar dengan Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Perbaikan jalan ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas, serta menunjang perekonomian daerah.
Selain jalan, tujuh jembatan yang rusak akibat banjir bandang juga menjadi prioritas perbaikan. Jembatan-jembatan tersebut merupakan infrastruktur vital yang mendukung mobilitas masyarakat. Penggunaan jembatan bailey sementara hanya solusi jangka pendek, sehingga pembangunan jembatan permanen sangat dibutuhkan.
Proses perbaikan jalan dan jembatan ini diharapkan dapat berjalan lancar dan cepat, sehingga masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya. Dukungan dari Kementerian PUPR sangat penting untuk merealisasikan program ini.
Pembangunan Sabo Dam untuk Mitigasi Bencana
Tidak hanya perbaikan jalan dan jembatan, Pemkab Tanah Datar juga mengajukan pembangunan sabo dam untuk mengantisipasi ancaman bencana lahar dingin Gunung Marapi. Bencana lahar dingin pada 11 Mei 2024 telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan yang signifikan. Pembangunan sabo dam dinilai sebagai langkah penting untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang.
Berdasarkan kajian, setidaknya 23 sabo dam dibutuhkan di Kabupaten Tanah Datar dan daerah sekitar Gunung Marapi. Salah satu lokasi yang paling mendesak untuk pembangunan sabo dam adalah Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan, di mana lebar sungai telah meningkat drastis dari tiga meter menjadi 150 meter setelah bencana lahar dingin. "Mudah-mudahan tahun ini pembangunan sabo dam itu sudah bisa dikerjakan," harap Eka Putra.
Pembangunan sabo dam ini diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi masyarakat dari ancaman bencana lahar dingin Gunung Marapi. Ini merupakan investasi jangka panjang untuk keselamatan dan keamanan masyarakat Tanah Datar.
Dengan pengajuan proposal ini, Pemkab Tanah Datar berharap mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian PUPR untuk merealisasikan program pembangunan infrastruktur prioritas tersebut. Perbaikan infrastruktur ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan daerah.