Target Pendapatan RSUD Murjani Kotim Tembus Rp129 Miliar di 2025
Pemkab Kotim optimistis pendapatan RSUD dr Murjani Sampit akan mencapai Rp129 miliar di tahun 2025, melampaui capaian tahun sebelumnya dan didorong peningkatan kualitas layanan serta penambahan SDM.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, menargetkan pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit mencapai angka fantastis, yaitu Rp129 miliar pada tahun 2025. Target tersebut meliputi pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan pendapatan retribusi pelayanan kesehatan. Bupati Kotim, Halikinnor, mengumumkan target ambisius ini di Sampit, Sabtu lalu, mengingat keberhasilan RSUD Murjani melampaui target pendapatan pada tahun sebelumnya.
Keberhasilan RSUD dr Murjani Sampit melampaui target pendapatan pada tahun sebelumnya menjadi dasar optimisme Pemkab Kotim. Pada tahun 2024, misalnya, target pendapatan rumah sakit ditetapkan sebesar Rp115 miliar, namun realisasinya jauh melampaui ekspektasi, mencapai lebih dari Rp145 miliar. Prestasi ini menempatkan RSUD dr Murjani sebagai kontributor terbesar di antara tiga rumah sakit yang beroperasi di Kotim.
Halikinnor mengungkapkan harapannya agar pendapatan RSUD dr Murjani Sampit di tahun 2025 tidak hanya mencapai target Rp129 miliar, tetapi bahkan melampaui angka tersebut hingga mencapai Rp150 miliar. Hal ini diyakini dapat terwujud berkat peningkatan kualitas dan jenis pelayanan kesehatan yang terus ditingkatkan oleh rumah sakit tersebut. Peningkatan pendapatan ini, sesuai UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD) dan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, akan tercatat sebagai pendapatan asli daerah (PAD).
Strategi Peningkatan Pendapatan dan Pelayanan RSUD Murjani
Untuk mencapai target pendapatan yang ambisius tersebut, RSUD dr Murjani Sampit perlu meningkatkan kualitas dan jenis layanan yang diberikan. Salah satu tantangan yang perlu diatasi adalah kekurangan tenaga dokter spesialis. Bupati Halikinnor menekankan pentingnya peningkatan pelayanan untuk mencapai target pendapatan yang ditetapkan. Peningkatan ini akan berdampak positif bagi rumah sakit, seperti perluasan cakupan layanan, peningkatan kapasitas, dan inovasi dalam layanan kesehatan.
Pemerintah Kabupaten Kotim tidak tinggal diam dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di RSUD dr Murjani. Sejumlah langkah strategis telah disiapkan, salah satunya adalah pemenuhan sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Pemkab Kotim menawarkan berbagai insentif menarik bagi dokter spesialis dan subspesialis yang bersedia mengabdi di Kotim. Insentif tersebut meliputi beasiswa, ganti rugi biaya pendidikan, insentif, hingga fasilitas rumah dan mobil dinas.
Tawaran menarik ini ditujukan untuk para dokter spesialis dan subspesialis, baik dari dalam maupun luar daerah Kotim. Syaratnya, para dokter tersebut bersedia mengabdi di Kotim selama 15 tahun. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Kotim untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut tanpa memandang asal daerah para tenaga medis.
Dengan peningkatan kualitas layanan dan penambahan tenaga medis yang profesional, diharapkan target pendapatan RSUD dr Murjani Sampit sebesar Rp129 miliar pada tahun 2025 dapat tercapai bahkan dilampaui. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kotim dalam akses terhadap layanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas.
Dampak Positif Peningkatan Pendapatan RSUD
- Perluasan cakupan layanan kesehatan
- Peningkatan kapasitas dan fasilitas rumah sakit
- Inovasi dalam layanan kesehatan
- Peningkatan kesejahteraan tenaga medis
- Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)
Peningkatan pendapatan RSUD dr Murjani Sampit tidak hanya berdampak positif bagi rumah sakit itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat Kotim secara luas. Akses terhadap layanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas akan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dan kualitas hidup mereka.