Tim Davis Indonesia Latihan di Lapangan Tanah Liat Jelang Play Off di Slovenia
Tim tenis putra Indonesia berlatih intensif di lapangan tanah liat untuk menghadapi tuan rumah Slovenia di babak Play Off Piala Davis Grup Dunia II pada 1-2 Februari 2025, menghadapi tantangan adaptasi permukaan lapangan dan cuaca.
Tim tenis putra Indonesia tengah mempersiapkan diri menghadapi babak Play Off Piala Davis Grup Dunia II melawan Slovenia. Pertandingan penting ini akan berlangsung pada 1-2 Februari 2025 di Velenje, Slovenia. Untuk menghadapi tantangan ini, para atlet Indonesia berlatih keras di lapangan tanah liat.
Para pemain, termasuk Muhammad Rifqi Fitriadi dan Christopher Rungkat, telah berlatih di lapangan tanah liat selama lebih dari satu minggu di Jakarta. Rifqi menekankan pentingnya adaptasi dengan permukaan lapangan tanah liat (clay court) dan cuaca dingin di Slovenia yang diperkirakan mencapai minus satu atau minus dua derajat Celcius. Mereka bahkan akan berangkat ke Slovenia seminggu lebih awal untuk beradaptasi.
Komposisi tim Indonesia terdiri dari Muhammad Rifqi Fitriadi, Christopher Rungkat, Gunawan Trismuwantara, dan Lucky Candra Kurniawan, dengan Febi Widhiayanto sebagai kapten non-pemain. Berlatih di lapangan tanah liat menjadi tantangan tersendiri, karena sebagian besar turnamen di Indonesia dan Asia umumnya menggunakan lapangan keras.
Rifqi mengakui, pengalaman bertanding di lapangan tanah liat sangat terbatas bagi para pemain Indonesia. Berbeda dengan Slovenia yang memiliki pengalaman bermain di lapangan tanah liat. Tantangan adaptasi ini menjadi fokus utama latihan.
Christopher Rungkat menambahkan, dalam beberapa hari menjelang keberangkatan, latihan akan difokuskan pada simulasi pertandingan (match play situation) untuk meningkatkan kesiapan tim. Mereka ingin memastikan strategi dan kemampuan sudah siap tempur.
Slovenia, yang berada di peringkat 63 dunia dan unggulan ke-10 setelah promosi dari Grup III Zona Eropa, akan menjadi lawan berat. Mereka diperkuat oleh petenis muda Bor Artnak (peringkat 400-an ATP) dan petenis senior Blaz Rola (peringkat tertinggi 78 dunia). Christopher mengakui kekuatan lawan dan tantangan yang dihadapi tim Indonesia, terutama karena minimnya pengalaman bermain di lapangan tanah liat.
Meskipun demikian, Christo tetap optimis, terutama untuk partai ganda. Dia yakin tim Indonesia memiliki peluang untuk meraih kemenangan. Pertandingan ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi kemampuan dan strategi Tim Davis Indonesia di kancah internasional.