Tim SAR Gabungan Bergerak Cepat Cari Korban Banjir Padangsidimpuan
Basarnas Medan bersama tim gabungan membentuk tiga unit SAR untuk mencari korban banjir di Padangsidimpuan, Sumatera Utara, setelah satu korban ditemukan, satu lagi masih dalam pencarian.
Banjir yang melanda Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, pada Jumat (14/03) telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Satu korban telah ditemukan, namun upaya pencarian satu korban lainnya masih terus dilakukan oleh tim gabungan SAR. Operasi pencarian ini melibatkan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Medan dan berbagai pihak terkait, yang terbagi dalam tiga unit SAR untuk mempercepat proses pencarian.
Kepala Kantor Basarnas Medan, Hery Marantika, menyatakan bahwa sejak hari pertama pencarian, tim telah dibagi menjadi tiga unit untuk menyisir berbagai sektor. Pembagian ini bertujuan untuk memaksimalkan pencarian korban yang hilang akibat bencana alam tersebut. Pencarian dilakukan dengan berbagai metode dan peralatan yang disesuaikan dengan kondisi medan.
Kejadian ini terjadi ketika korban, Bangun Hutabarat (70), bersama anggota keluarganya tertidur pulas saat banjir datang. Keduanya terseret arus banjir yang deras dan dinyatakan hilang. Setelah beberapa hari pencarian intensif, jasad Bangun Hutabarat ditemukan pada Selasa (18/3) pukul 13.30 WIB, sekitar 6 kilometer dari rumahnya, tersangkut di daratan dan tertimbun ranting dan rumput.
Pencarian Terbagi Tiga Unit SAR
Search and Rescue Unit I (SAR Unit I) menggunakan perahu karet untuk menyisir aliran sungai, dimulai dari sekitar lokasi rumah korban. Tim ini fokus pada pencarian di jalur sungai utama. SAR Unit II menggunakan perahu landing craft rubber boat untuk fokus pada area yang dipenuhi tumpukan sampah dan kayu yang tersangkut di sungai, karena kemungkinan korban dapat terjebak di sana. Strategi ini menunjukkan upaya menyeluruh untuk menjangkau berbagai kemungkinan lokasi korban.
Sementara itu, SAR Unit III melakukan pencarian secara darat di sekitar tepi sungai menuju hilir. Unit ini juga memanfaatkan drone thermal milik Pos SAR Mandailing Natal untuk memperluas jangkauan pencarian dan meningkatkan efektivitas visualisasi area pencarian. Penggunaan teknologi modern ini menunjukkan komitmen untuk melakukan pencarian secara maksimal dan efisien.
Hery Marantika menjelaskan bahwa kerjasama antar instansi dan penggunaan berbagai metode pencarian ini merupakan kunci keberhasilan operasi. Koordinasi yang baik dan strategi yang terencana sangat penting dalam operasi pencarian dan penyelamatan korban bencana alam seperti banjir.
Korban Ditemukan, Pencarian Masih Berlanjut
Bangun Hutabarat, korban yang ditemukan, merupakan warga Kelurahan Sihitang, Kecamatan Padangsidempuan Tenggara. Jasadnya ditemukan tersangkut di daratan, tertimbun ranting dan rumput akibat sapuan banjir bandang dan longsor yang disebabkan luapan Sungai Batang Ayumi. Kondisi ini menggambarkan dahsyatnya dampak banjir yang terjadi di Padangsidimpuan.
Meskipun satu korban telah ditemukan, pencarian masih berlanjut untuk menemukan satu korban lagi yang masih dinyatakan hilang. Tim SAR gabungan tetap berkomitmen untuk terus berupaya hingga korban ditemukan. Proses pencarian ini menunjukkan dedikasi dan kepedulian tim SAR terhadap keselamatan warga yang terdampak bencana.
Operasi pencarian dan penyelamatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat setempat. Kerjasama dan koordinasi yang baik antar berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam operasi ini. Dukungan dari masyarakat juga sangat penting dalam memberikan informasi dan bantuan selama proses pencarian.
Proses evakuasi dan identifikasi korban juga dilakukan dengan hati-hati dan profesional. Tim medis dan forensik terlibat dalam proses ini untuk memastikan identifikasi yang akurat dan penanganan yang tepat. Hal ini menunjukkan komitmen untuk menghormati dan memberikan penghormatan terakhir kepada korban bencana.
Kesimpulan
Pencarian korban banjir di Padangsidimpuan terus dilakukan dengan melibatkan tiga unit SAR yang bekerja secara terkoordinasi. Satu korban telah ditemukan, namun pencarian masih berlanjut untuk menemukan satu korban lainnya. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya kerjasama dalam upaya pencarian dan penyelamatan.