TMMD Bangka Barat: Percepatan Penanganan Stunting di Tengah Program Pembangunan Desa
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 di Bangka Barat tak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga aktif berkolaborasi dalam percepatan penanganan stunting melalui penyuluhan gizi dan pemanfaatan lahan untuk ketahanan pangan.
Personel Kodim 0431/Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang tergabung dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 di Kecamatan Parittiga, telah menunjukkan komitmen nyata dalam membantu percepatan penanganan stunting. Kegiatan ini melibatkan pemeriksaan kesehatan anak di bawah lima tahun, penyuluhan gizi bagi ibu hamil dan orang tua, serta edukasi pemanfaatan lahan untuk ketahanan pangan. Hal ini dilakukan secara kolaboratif bersama petugas posyandu dan Dinas Kesehatan setempat, menunjukkan sinergi yang kuat antara TNI dan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah stunting.
Letkol Inf Kemas Muhammad Nauval, Komandan Kodim 0431/BB, menjelaskan bahwa program TMMD tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik. "Selain pengerjaan bangunan fisik, kita juga menyasar pada hal-hal penting lainnya, salah satunya membantu percepatan penanganan stunting dengan melengkapi program yang sudah disusun kawan-kawan pengurus pos pelayanan terpadu yang ada di desa-desa," ujarnya di Mentok, Selasa (25/2).
Kegiatan ini dilaksanakan secara bergilir di berbagai desa. Salah satu contohnya adalah kegiatan di Kantor Kepala Desa Puput, Kecamatan Parittiga, di mana personel Kodim bersama pengurus posyandu dan petugas Dinas Kesehatan memberikan penyuluhan kepada para ibu tentang penanggulangan stunting. Penyuluhan ini mencakup edukasi pentingnya pola makan bergizi seimbang dan murah, serta pemanfaatan sumber daya lokal.
Peran Aktif TNI dalam Penanggulangan Stunting
Para personel TMMD tidak hanya memberikan penyuluhan, tetapi juga secara aktif mendorong warga untuk memanfaatkan lahan yang ada guna menanam berbagai jenis sayuran. Hal ini dinilai penting untuk mendukung program ketahanan pangan dan secara langsung berkontribusi pada upaya percepatan penanganan stunting. "Hal ini penting dilakukan dan ada keterkaitan dengan program percepatan penanganan stunting yang terus digencarkan di daerah itu, karena dengan adanya sumber makanan bergizi yang murah akan memudahkan dalam penanganan stunting," jelas Letkol Inf Kemas Muhammad Nauval.
Lebih lanjut, Letkol Nauval menekankan pentingnya peran aktif seluruh anggota Kodim dalam mendampingi masyarakat. Babinsa yang bertugas di setiap desa dimaksimalkan untuk melakukan pendampingan keluarga dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. "Kami mengajak seluruh anggota untuk lebih berperan aktif dalam mendampingi masyarakat, kita juga ada Babinsa yang bertugas di setiap desa yang terus kita berdayakan dalam pendampingan keluarga di desa binaan masing-masing," imbuhnya.
Komitmen TNI AD dalam penanganan stunting bukan hanya sebatas program TMMD. Pihak Kodim juga secara berkala memberikan bantuan paket bahan pangan pokok kepada keluarga penerima manfaat yang telah terverifikasi, memastikan bantuan tepat sasaran. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang TNI AD dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi masalah stunting.
Kolaborasi dan Kesinambungan Program
Kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Petugas posyandu dan Dinas Kesehatan berperan aktif dalam memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat. Sementara itu, Babinsa di setiap desa menjadi penghubung penting antara program pemerintah dan masyarakat di tingkat akar rumput. Dengan demikian, program TMMD tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun kapasitas masyarakat dalam mengatasi masalah stunting.
Letkol Inf Kemas Muhammad Nauval menegaskan bahwa penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama. "Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga merupakan bagian dari kepedulian TNI AD terhadap masa depan generasi penerus bangsa," tegasnya. Program TMMD ke-123 ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara berbagai pihak dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan dalam upaya percepatan penanganan stunting di Bangka Barat.
Kegiatan TMMD ke-123 ini akan terus dioptimalkan sebagai bentuk kesiapan TNI AD dalam upaya mendukung upaya pembangunan yang dijalankan pemerintah. Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, diharapkan masalah stunting di Bangka Barat dapat segera teratasi dan generasi penerus bangsa dapat tumbuh sehat dan optimal.
Melalui program ini, TNI AD tidak hanya berperan sebagai garda terdepan dalam pembangunan fisik, tetapi juga sebagai pelopor dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam penanganan stunting. Komitmen ini diharapkan dapat menginspirasi pihak lain untuk turut serta dalam upaya percepatan penanganan stunting di Indonesia.