TNI Jaga Harga Gabah, Kawal Pembelian Langsung dari Petani Lombok Tengah
TNI membantu petani Lombok Tengah agar terhindar dari praktik calo dengan mengawal pembelian gabah langsung oleh Bulog, menjamin harga Rp6.500 per kilogram.
Anggota Babinsa jajaran Kodim 1620/Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), gencar melakukan sosialisasi terkait pembelian gabah petani oleh Bulog. Sosialisasi ini bertujuan untuk melindungi petani dari praktik-praktik curang dan memastikan mereka mendapatkan harga yang layak atas hasil panen mereka. Program ini merupakan wujud nyata dukungan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga gabah dan meningkatkan kesejahteraan petani di Lombok Tengah.
Letkol Kav Andi Yusuf Kertanegara, Dandim 1620 Lombok Tengah, menjelaskan bahwa sosialisasi dilakukan secara mobile bersama penyuluh lapangan (PPL) dan Bulog. Mereka mendatangi langsung para petani dan kelompok tani untuk memberikan pemahaman tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp6.500 per kilogram. Hal ini bertujuan agar petani memahami mekanisme pembelian dan terhindar dari kerugian akibat harga gabah yang rendah.
Sosialisasi ini tidak hanya menjelaskan mekanisme pembelian gabah oleh Bulog, tetapi juga menekankan pentingnya menghindari penjualan gabah kepada calo atau makelar yang kerap menawarkan harga di bawah HPP. Dengan demikian, TNI berperan aktif dalam melindungi petani dari eksploitasi dan memastikan mereka mendapatkan keuntungan yang selayaknya.
Sosialisasi Gabah Bulog: Menjaga Kesejahteraan Petani Lombok Tengah
Sosialisasi yang dilakukan oleh Babinsa ini mendapat sambutan positif dari para petani. Mereka merasa terbantu dengan adanya informasi yang jelas dan langsung dari pihak terkait. Para petani kini lebih memahami mekanisme pembelian gabah oleh Bulog, termasuk sistem pembayaran langsung di tempat yang memudahkan transaksi.
Dengan adanya pendampingan dari TNI, petani merasa lebih percaya diri dalam menjual hasil panen mereka. Mereka tidak perlu khawatir lagi akan ditipu oleh calo yang kerap menawarkan harga rendah. Hal ini menunjukkan sinergi positif antara TNI, Bulog, dan petani dalam menjaga stabilitas harga gabah.
Lebih lanjut, Dandim menekankan pentingnya edukasi dan langkah-langkah yang perlu diambil petani untuk menghindari pembelian gabah oleh calo. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran petani dalam menghadapi tantangan dunia pertanian di masa depan. TNI berkomitmen untuk terus mengawal dan melindungi petani agar kesejahteraan mereka terjamin.
Mekanisme Pembelian Gabah dan Peran Babinsa
Babinsa tidak hanya memberikan sosialisasi, tetapi juga berperan aktif dalam mengawal proses pembelian gabah. Mereka memastikan bahwa transaksi antara petani dan Bulog berjalan lancar dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kehadiran Babinsa di lapangan memberikan rasa aman dan nyaman bagi petani.
Selain itu, Babinsa juga memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kualitas gabah agar dapat memenuhi standar Bulog. Hal ini memastikan bahwa petani mendapatkan harga yang sesuai dengan kualitas gabah yang mereka hasilkan. Dengan demikian, program ini tidak hanya fokus pada harga, tetapi juga pada kualitas hasil panen.
Dengan adanya pengawalan dari Babinsa, diharapkan proses pembelian gabah oleh Bulog dapat berjalan efektif dan efisien. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian petani di Lombok Tengah dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Harapan Ke Depan dan Dampak Positif
Kegiatan ini diharapkan dapat mempermudah petani dalam menjual gabah mereka langsung ke lembaga yang berwenang, sehingga mengurangi permasalahan penurunan harga gabah yang sering terjadi. Dengan demikian, kesejahteraan petani dapat meningkat dan mereka termotivasi untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian.
Kehadiran TNI dalam mengawal pembelian gabah ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap nasib petani. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi petani dari praktik-praktik yang merugikan dan memastikan mereka mendapatkan harga yang layak atas jerih payah mereka. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Melalui sosialisasi dan pendampingan yang intensif, diharapkan petani di Lombok Tengah dapat semakin mandiri dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan dunia pertanian. Dengan harga gabah yang stabil dan terjamin, petani dapat meningkatkan taraf hidupnya dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.