Tol Semarang-Demak Seksi 1B: Bagian dari Giant Sea Wall, Siap Urai Kemacetan dan Banjir Rob
Proyek Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1B, yang terintegrasi dengan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall), ditargetkan rampung pada kuartal II 2027 untuk mengatasi kemacetan dan banjir rob.
Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1B resmi menjadi bagian dari proyek ambisius Giant Sea Wall. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga, Wilan Oktavian, dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis, 13 Maret. Proyek ini diharapkan mampu mengatasi masalah kemacetan dan banjir rob di wilayah pesisir Semarang.
Pembangunan tol Semarang-Demak yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini masih terus berlanjut. Saat ini, progres pembangunan Seksi 1A mencapai 47,81 persen, Seksi 1B (yang terintegrasi dengan tanggul laut) mencapai 29,78 persen, dan Seksi 1C (dengan kolam retensi) mencapai 20,92 persen. Meskipun demikian, Kementerian PU tetap optimis proyek ini akan selesai sesuai target.
"Bagian dari Giant Sea Wall," ujar Wilan Oktavian, menekankan integrasi Tol Semarang-Demak Seksi 1B dalam proyek tanggul laut raksasa. Proyek ini tidak hanya bertujuan meningkatkan konektivitas dan mengurai kemacetan, tetapi juga menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan banjir rob yang sering melanda wilayah tersebut. Target penyelesaian keseluruhan proyek masih tetap dipatok pada kuartal II tahun 2027.
Integrasi Tol Semarang-Demak dan Giant Sea Wall
Integrasi Tol Semarang-Demak Seksi 1B dengan Giant Sea Wall merupakan langkah strategis dalam upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan banjir rob di wilayah pesisir Semarang. Dengan pembangunan tanggul laut raksasa, diharapkan wilayah tersebut akan lebih aman dari ancaman banjir rob yang sering terjadi, terutama saat pasang tinggi.
Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di wilayah tersebut, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan Semarang dan Demak. Pembangunan jalan tol ini juga akan mengurangi beban lalu lintas di jalan-jalan arteri yang ada, sehingga dapat mengurangi kemacetan.
Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1B dibangun oleh konsorsium yang terdiri dari beberapa perusahaan besar konstruksi nasional dan internasional. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan memastikan kualitas konstruksi yang terjamin.
Dengan adanya integrasi ini, diharapkan proyek ini tidak hanya menjadi solusi infrastruktur, tetapi juga solusi untuk permasalahan lingkungan dan ekonomi di wilayah tersebut. Giant Sea Wall akan menjadi benteng pertahanan yang kuat terhadap ancaman banjir rob dan sekaligus menjadi infrastruktur pendukung untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Detail Proyek Tol Semarang-Demak
Jalan Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,95 km dan terdiri dari dua seksi. Seksi 1 (Kaligawe-Sayung) sepanjang 10,64 km berada di atas laut, sementara Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 km berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023. Seksi 1 sendiri dibagi menjadi tiga paket pekerjaan:
- Paket 1A: Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG)
- Paket 1B: Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA), dan China Road and Bridge Corporation (CRBC)
- Paket 1C: Adhi Karya dan Sinohydro
Pembangunan Tol Semarang-Demak merupakan salah satu PSN yang tercantum dalam Permenko No. 12 Tahun 2024. Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan perekonomian di wilayah tersebut.
Meskipun masih dalam tahap pembangunan, proyek ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan infrastruktur di Indonesia, khususnya dalam mengatasi permasalahan banjir rob dan kemacetan. Dengan selesainya proyek ini, diharapkan mobilitas masyarakat akan meningkat dan perekonomian di wilayah tersebut akan semakin berkembang.