Tradisi Berbagi Takjil di Pulau Sabira, Pererat Tali Silaturahmi di Bulan Ramadhan
Warga Pulau Sabira, Kepulauan Seribu, lestarikan tradisi berbagi takjil setiap Ramadhan, memperkuat solidaritas dan kebersamaan antar warga.
Warga Pulau Sabira, Kepulauan Seribu, konsisten menjalankan tradisi berbagi takjil selama bulan Ramadhan. Tradisi ini telah berlangsung turun-temurun, mempererat tali silaturahmi dan solidaritas antar warga. Kegiatan berbagi takjil dilakukan secara bergiliran oleh setiap kepala keluarga di Pulau Sabira, Jakarta Utara, dengan menyalurkan takjil ke Masjid Nurul Bahri.
Ketua RW 03 Pulau Sabira, Muhammad Ali Kurniawan, menjelaskan bahwa setiap rumah menyediakan tiga hingga lima porsi takjil. Penyaluran takjil dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. Tradisi ini bukan sekadar pemenuhan kebutuhan berbuka puasa, melainkan juga sebagai wadah untuk memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di tengah masyarakat Pulau Sabira.
Tradisi berbagi takjil ini telah berlangsung lama dan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Pulau Sabira. Hal ini mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Tradisi Turun-Temurun yang Mempererat Persaudaraan
Muhammad Ali Kurniawan menekankan bahwa tradisi berbagi takjil ini sudah berlangsung turun-temurun. "Kami setiap tahunnya mengadakan takjil dari setiap rumah. Ini sudah menjadi tradisi turun-temurun yang mempererat tali persaudaraan," katanya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini bagi warga Pulau Sabira dalam menjaga keharmonisan dan kebersamaan.
Tradisi ini juga menjadi wujud nyata dari solidaritas sosial di tengah masyarakat. Dengan berbagi takjil, warga Pulau Sabira saling membantu dan meringankan beban satu sama lain, khususnya dalam memenuhi kebutuhan berbuka puasa.
Lebih dari sekadar berbagi makanan, tradisi ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar warga. Dalam suasana bulan Ramadhan yang penuh berkah, kegiatan ini menciptakan suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan.
Aneka Takjil Menambah Semarak Berbuka Puasa
Abidin (48), seorang warga Pulau Sabira, menjelaskan bahwa jenis takjil yang dibagikan cukup beragam. Mulai dari es campur, es buah, es timun suri, gorengan, kue talam, hingga es pisang hijau. Keragaman ini menambah semarak suasana berbuka puasa di Masjid Nurul Bahri.
Setiap harinya, sekitar 10 hingga 11 rumah membawa takjil ke masjid menjelang waktu Magrib. "Dan warga di masjid menikmati beragam takjil yang diberikan oleh warga setempat," kata Abidin. Hal ini menunjukkan kekayaan kuliner dan keramahan masyarakat Pulau Sabira.
Beragamnya pilihan takjil ini juga mencerminkan kreativitas dan kepedulian warga Pulau Sabira dalam mempersiapkan hidangan berbuka puasa bagi sesama. Mereka tidak hanya berbagi makanan, tetapi juga berbagi kebahagiaan dan semangat Ramadhan.
Pulau Sabira: Lokasi dan Demografi
Pulau Sabira terletak di wilayah DKI Jakarta paling utara, berbatasan langsung dengan perairan Provinsi Lampung. Jaraknya sekitar 160 kilometer dari Tanjung Priok dan dapat diakses menggunakan kapal dari Pelabuhan Muara Angke dengan waktu tempuh 4-5 jam. Pulau ini memiliki luas sekitar 8,82 hektare dan dihuni oleh sekitar 675 jiwa atau sekitar 195 kepala keluarga.
Meskipun letaknya yang cukup jauh dari pusat kota Jakarta, Pulau Sabira tetap menjaga dan melestarikan tradisi berbagi takjil sebagai bagian dari identitas dan budaya masyarakatnya. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya nilai-nilai sosial dan kebersamaan di tengah masyarakat Pulau Sabira.
Tradisi ini menjadi bukti nyata bahwa meskipun geografis terpencil, Pulau Sabira tetap mampu menjaga kearifan lokal dan nilai-nilai sosial yang tinggi, khususnya dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Semoga tradisi ini tetap lestari dan menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya.