Tragedi di Sungai Lau Luhung: Kepala Desa Ditemukan Tewas Setelah Hilang Seminggu
Tim SAR Basarnas Medan berhasil mengevakuasi jasad Bahagia Tarigan, kepala desa yang hilang di Sungai Lau Luhung, Deli Serdang, Sumatera Utara, setelah pencarian intensif selama seminggu.
Medan, 4 Maret 2024 - Sebuah tragedi menimpa Desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Bahagia Tarigan (30 tahun), kepala desa setempat, ditemukan meninggal dunia setelah hilang selama hampir seminggu di Sungai Lau Luhung. Jasadnya berhasil dievakuasi oleh tim gabungan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Medan dan pihak terkait lainnya setelah pencarian intensif sejak Kamis, 27 Februari 2024.
Pencarian yang penuh tantangan ini melibatkan berbagai pihak dan teknik pencarian. Proses evakuasi yang sulit karena medan yang berat dan tebing yang curam akhirnya membuahkan hasil pada Senin, 2 Maret 2024, pukul 17.30 WIB. Korban ditemukan di permukaan sungai sekitar 200 meter dari Jembatan Lau Luhung, tempat ia diduga melompat.
Kepala Basarnas Kelas A Medan, Hery Marantika, menjelaskan kronologi penemuan tersebut. "Jasad kepala desa tersebut sudah ditemukan sejak kemarin siang," ujar Hery Marantika di Medan, Selasa. Proses evakuasi yang cukup sulit membutuhkan waktu dan upaya maksimal dari tim gabungan.
Pencarian Intensif di Sungai Lau Luhung
Tim SAR Basarnas Medan mengerahkan berbagai upaya dalam pencarian Bahagia Tarigan. Penyisiran sepanjang tepi sungai dan penuruan tebing curam dengan peralatan khusus dilakukan. Drone thermal juga dikerahkan untuk membantu pencarian dari udara, namun karena medan yang sulit dan tebing yang tinggi, proses evakuasi sempat terhambat.
Hery Marantika menjelaskan, "Namun dikarenakan sulitnya medan di lokasi dan tingginya tebing untuk menjangkau korban yang berada di dalam sungai, sehingga proses evakuasi kembali dilanjutkan mulai pagi tadi." Tantangan geografis di lokasi kejadian membuat proses pencarian dan evakuasi menjadi lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Kepolisian, dan pihak terkait lainnya menunjukkan dedikasi dan kerja keras yang luar biasa dalam upaya pencarian ini. Mereka berhasil menuruni tebing dengan kedalaman sekitar 80 meter untuk mencapai lokasi korban.
Dugaan Korban Sengaja Lompat dari Jembatan
Berdasarkan informasi yang diterima Basarnas, Bahagia Tarigan diduga sengaja melompat dari Jembatan Lau Luhung yang memiliki ketinggian sekitar 200 meter. Motif di balik tindakan tersebut masih belum diketahui secara pasti dan masih dalam penyelidikan pihak berwajib.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad Bahagia Tarigan langsung dibawa ke rumah duka menggunakan mobil double cabin milik Basarnas Medan. Proses penyerahan jasad kepada pihak keluarga dilakukan dengan disaksikan oleh pihak Kepolisian dan instansi terkait lainnya. Kehilangan kepala desa ini tentu menjadi duka mendalam bagi masyarakat setempat.
Proses evakuasi ini menunjukkan kerja sama yang solid antar instansi dalam menangani kejadian darurat. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
Kesimpulan: Evakuasi jasad kepala desa yang hilang di Sungai Lau Luhung menandai berakhirnya pencarian intensif selama seminggu. Kejadian ini menyoroti tantangan geografis dalam operasi SAR dan pentingnya kerja sama antar pihak dalam menghadapi situasi darurat.