Tragedi KM Lyyra: Lanal Ranai Evakuasi ABK Kapal Terbakar di Natuna
Lanal Ranai berhasil mengevakuasi ABK KM Lyyra yang terbakar di perairan Subi, Natuna; satu korban meninggal, dua luka ringan.
Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Natuna. Pada Selasa pagi, sebuah kapal motor (KM) Lyyra yang mengangkut 80 ton minyak solar mengalami kebakaran setelah kandas di perairan Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Kejadian ini mengakibatkan satu korban meninggal dunia, dua lainnya mengalami luka ringan, dan empat ABK lainnya berhasil dievakuasi oleh Lanal Ranai.
Proses evakuasi yang dilakukan oleh Lanal Ranai melibatkan kerja sama dengan masyarakat dan pihak kepolisian. Korban luka ringan langsung dilarikan ke Puskesmas Subi untuk mendapatkan perawatan medis, sementara jenazah korban meninggal dunia telah diamankan dan menunggu kedatangan pihak keluarga untuk proses pemakaman selanjutnya. Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan pelayaran dan pengawasan terhadap kapal pengangkut bahan bakar.
KM Lyyra, kapal kayu berkapasitas 46 GT, tengah dalam perjalanan dari Selat Lampa menuju Pulau Subi dan Pulau Midai. Kapal tersebut mengangkut minyak solar sebagai bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di kedua pulau tersebut. Namun, nahas, kapal kandas dan mesin mati. Upaya menghidupkan mesin kembali justru memicu korsleting listrik pada starter, yang kemudian menyebabkan percikan api dan kebakaran hebat.
Kronologi Kejadian dan Upaya Evakuasi
Menurut keterangan Komandan Posal Subi, Letda Laut (P) Edi Sandra, kapal KM Lyyra mengalami kecelakaan setelah kandas di perairan Subi. Peristiwa ini terjadi saat kapal berusaha melepaskan diri dari kondisi kandas. Kegagalan menghidupkan mesin dan korsleting listrik yang terjadi kemudian mengakibatkan kebakaran yang cepat membesar. Proses evakuasi dilakukan dengan bantuan masyarakat dan pihak kepolisian menggunakan kapal nelayan.
Dua ABK mengalami luka ringan dan langsung mendapat perawatan medis di Puskesmas Subi. Sayangnya, satu ABK lainnya meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Pihak Lanal Ranai dan instansi terkait lainnya saat ini masih berkoordinasi untuk menangani dampak dari kejadian ini. Jenazah korban telah diamankan dan menunggu kedatangan keluarga untuk proses pemakaman.
Letda Laut (P) Edi Sandra juga menekankan pentingnya keselamatan pelayaran dan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memastikan keamanan pelayaran sebelum beraktivitas di laut. Pihaknya berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Penanganan Lanjutan dan Imbauan Keselamatan
Saat ini, Lanal Ranai bersama tim gabungan dari berbagai instansi terkait terus berupaya untuk melakukan penanganan lebih lanjut pasca-kebakaran KM Lyyra. Upaya ini termasuk dalam investigasi penyebab pasti kecelakaan dan memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal. Selain itu, pihak berwenang juga akan menyelidiki kelayakan kapal dan prosedur keselamatan yang telah dijalankan sebelum kejadian.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan keamanan dalam pelayaran, khususnya bagi kapal-kapal yang mengangkut bahan bakar. Perawatan kapal yang rutin, pelatihan keselamatan bagi ABK, dan pengawasan yang ketat dari pihak berwenang sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan. Masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan mematuhi peraturan keselamatan pelayaran.
Proses evakuasi yang melibatkan masyarakat dan Polri menunjukkan sinergi yang baik dalam penanganan bencana di laut. Hal ini menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama antar instansi dan masyarakat dapat memberikan respon cepat dan efektif dalam situasi darurat.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait, dan upaya pencegahan kecelakaan laut dapat ditingkatkan untuk melindungi nyawa dan harta benda.