Usulan Aspek Karakter dalam KJP Plus: Antara Akademik dan Kesejahteraan Anak
Pengamat pendidikan mengusulkan agar aspek karakter menjadi syarat penerima KJP Plus selain nilai akademik, dengan tetap memperhatikan jalur afirmasi bagi anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus.
Jakarta, 6 Januari 2025 - Pengamat pendidikan, Susanto, menyoroti pentingnya penambahan aspek karakter sebagai syarat penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus. Selain nilai akademis, karakter dinilai berkontribusi besar terhadap kesuksesan masa depan. Usulan ini muncul di tengah pencairan dana KJP Plus Tahap II Tahun 2024, yang menjangkau 523.622 peserta didik.
Kualitas Karakter: Kunci Kesuksesan di Masa Depan
Susanto menekankan bahwa indikator penerimaan KJP Plus seharusnya tidak hanya berfokus pada nilai akademik. Beliau berpendapat, "Akan baik jika indikatornya bukan semata akademik tapi aspek karakter juga jadi pertimbangan karena kontribusi kualitas karakter itu 80 persen berdampak besar bagi kesuksesan masa depan seseorang." Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan holistik dalam menilai kelayakan penerima bantuan pendidikan.
Meskipun mendukung wacana nilai rata-rata minimal 70 sebagai syarat penerima KJP Plus, yang menurut Dinas Pendidikan DKI Jakarta dapat memotivasi siswa, Susanto juga mengingatkan pentingnya mempertimbangkan aspek lain. Menurutnya, sistem ini perlu mendorong semangat belajar dan penggunaan bantuan secara efektif.
Jalur Afirmasi: Menjangkau Anak-anak yang Membutuhkan
Susanto juga menyuarakan pentingnya jalur afirmasi bagi anak-anak dalam perlindungan khusus. Anak-anak korban kekerasan, perdagangan manusia, dan anak jalanan, misalnya, tetap membutuhkan akses pendidikan tanpa terbebani syarat akademik. Beliau menjelaskan, "Agar anak-anak ini juga tertolong masa depannya, karena kondisi masyarakat kita beragam, kondisi anak beragam, kebijakan perlu mengakomodasi ragam kondisi anak. Jangan digeneralisir."
Anak jalanan, khususnya, rentan terjebak dalam siklus kemiskinan dan putus sekolah. Oleh karena itu, memberikan mereka akses KJP dapat menjadi langkah penting untuk memutus rantai tersebut dan memberikan kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kebijakan yang inklusif dan mempertimbangkan keragaman kondisi anak sangatlah penting.
Pentingnya Pemantauan dan Peningkatan Sistem KJP
Selain aspek karakter dan jalur afirmasi, Susanto juga menyoroti pentingnya evaluasi dan peningkatan sistem KJP. Ia mencatat beberapa masalah di lapangan, seperti ketepatan waktu pencairan dana dan pemanfaatan dana yang tepat guna. "Layanan KJP perlu terus berbenah karena praktik di lapangan masih ditemukan sejumlah masalah, misalnya soal ketepatan waktu, aspek pemanfaatan mesti tepat guna dan sejumlah isu lainnya," ujarnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yang telah mencairkan dana KJP Plus Tahap II Tahun 2024 kepada 523.622 peserta didik (399.040 di antaranya merupakan penerima eksisting), diharapkan dapat memperhatikan masukan-masukan ini. Pencairan dana yang bertahap seperti sebelumnya perlu diiringi dengan pengawasan yang ketat untuk memastikan dana tersebut sampai dan digunakan sesuai peruntukan.
Kesimpulan: Menuju KJP yang Lebih Inklusif dan Efektif
Usulan integrasi aspek karakter dalam KJP Plus merupakan langkah positif menuju sistem bantuan pendidikan yang lebih holistik. Namun, penting untuk diingat bahwa keberhasilan program ini juga bergantung pada jalur afirmasi yang kuat bagi anak-anak rentan dan peningkatan sistem penyaluran dana agar lebih tepat waktu dan efektif. Dengan demikian, KJP Plus dapat benar-benar menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih cerah bagi seluruh anak di Jakarta.