Wagub Kaltim Buka Peluang Investasi Properti di Kawasan Penyangga IKN
Wagub Kaltim mengajak REI untuk berinvestasi di lima kawasan potensial di sekitar IKN, menawarkan peluang emas di sektor properti dengan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) membuka lebar peluang investasi di sektor real estat di kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, secara khusus mengajak para pengembang yang tergabung dalam Real Estat Indonesia (REI) untuk memanfaatkan momentum strategis ini. Hal ini disampaikannya dalam acara ramah tamah Pemerintah Provinsi Kaltim dengan peserta HUT ke-53 REI di Samarinda, Kamis (15/5).
Seno Aji menjelaskan bahwa pembangunan IKN akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah sekitarnya. Perkiraan membanjirnya ASN, pekerja swasta, kontraktor, dan penduduk migran ke kawasan penyangga IKN menciptakan kebutuhan besar akan berbagai fasilitas, termasuk hunian dan infrastruktur penunjang lainnya. Ia menekankan bahwa ini merupakan kesempatan emas bagi para investor properti.
"Dengan adanya IKN, kawasan di sekitarnya akan tumbuh pesat dan membutuhkan berbagai fasilitas," ujar Seno Aji. Pernyataan ini menegaskan optimisme pemerintah daerah terhadap potensi investasi di sektor properti yang sangat menjanjikan.
Lima Kawasan Potensial Investasi Properti di Sekitar IKN
Wagub Kaltim memaparkan lima kawasan potensial yang sangat cocok untuk pengembangan properti. Kawasan pertama adalah hunian terintegrasi yang ditargetkan untuk ASN, pekerja swasta, kontraktor IKN, dan penduduk migran. Lokasi-lokasi potensial meliputi Samboja, Loa Janan, Balikpapan Timur, Waru, Penajam, dan Muara Jawa.
Kawasan komersial menjadi daya tarik kedua. Peluang ini terbuka lebar bagi UMKM, sektor ritel, logistik, dan bisnis yang berkaitan dengan gaya hidup baru di sekitar IKN. Lokasi strategisnya berada di Balikpapan (ring 1 dan 2), Samarinda Seberang, dan wilayah barat Kutai Kartanegara.
Ketiga, kawasan industri dan pergudangan menawarkan peluang sinergi antara REI dengan pengembang kawasan industri modern. Lokasi yang menjanjikan antara lain Kariangau (Balikpapan), Samboja Barat, Marangkayu, dan Muara Jawa. Potensi wisata dan properti ekowisata juga menjadi daya tarik tersendiri, menyasar wisatawan IKN, pelajar, ekspatriat, dan komunitas konservasi. Tahura Bukit Soeharto, Samboja Lestari, dan Teluk Balikpapan menjadi lokasi potensial.
Terakhir, kawasan transit dan inap menjadi peluang investasi yang menarik karena tingginya mobilitas di kawasan penyangga IKN. Lokasi strategisnya berada di sekitar Pelabuhan Semayang, Bandara Sepinggan, dan Terminal Tipe A Samarinda-Balikpapan.
Keunggulan Investasi di Kawasan Penyangga IKN
Seno Aji juga menekankan beberapa keunggulan berinvestasi di daerah penyangga IKN. Pemerintah Provinsi Kaltim siap menyediakan lahan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan skema Hak Pengelolaan Lahan (HPL) atau Hak Guna Bangunan (HGB). Selain itu, Kaltim memiliki kestabilan politik dan ekonomi yang baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan iklim investasi yang kondusif.
"Kami memiliki kestabilan politik dan ekonomi yang baik. Pertumbuhan ekonomi Kaltim saat ini berada di kisaran 5,6 persen dan diproyeksikan mencapai 8,6 persen dalam lima tahun ke depan. Selain itu, toleransi dalam kemajemukan masyarakat kita juga sangat tinggi, sehingga menciptakan iklim investasi yang kondusif," tambah Seno Aji.
Ketua DPP REI, Joko Suranto, menyambut baik ajakan investasi ini. Ia menilai bahwa pemindahan IKN merupakan momentum penting bagi pengembangan sektor properti di Kaltim dan sekitarnya. REI siap bersinergi dengan pemerintah Kaltim untuk mengembangkan kawasan penyangga IKN menjadi kawasan yang modern dan berkelanjutan.
"Bisnis properti itu memiliki hulu hilir yang panjang dan memberikan dampak ekonomi yang luas. Kami siap bersinergi dengan Kaltim untuk mengembangkan kawasan penyangga IKN menjadi kawasan yang modern dan berkelanjutan," ujar Joko Suranto.
Dengan berbagai peluang dan dukungan pemerintah, investasi properti di kawasan penyangga IKN diprediksi akan berkembang pesat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Kaltim.