Wagub Sulsel Apresiasi Komitmen Umat Hindu Jaga Toleransi Antar Umat Beragama
Wakil Gubernur Sulsel mengapresiasi komitmen umat Hindu dalam menjaga toleransi dan kerukunan, serta berharap PHDI menjadi mitra aktif pemerintah dalam memperkuat kerukunan antarumat beragama di Sulawesi Selatan.
Makassar, 12 April 2025 (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap komitmen yang ditunjukkan umat Hindu dalam menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Sulawesi Selatan. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan silaturahmi dengan pengurus Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Sulsel, Sabtu lalu.
Pertemuan tersebut menjadi ajang silaturahmi yang hangat dalam rangka pelaksanaan Dharma Santi, sebuah momen saling memaafkan dan mempererat hubungan antarumat sebagai penutup rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947/2025. Wagub Fatmawati Rusdi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan umat Hindu dalam memperkuat kerukunan. Ia berharap Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dapat berperan aktif sebagai mitra pemerintah dalam program-program yang bertujuan untuk memperkokoh kerukunan umat beragama.
Lebih lanjut, Wagub Fatmawati Rusdi menyatakan, "Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sangat terbuka untuk bersinergi. Kami berharap PHDI menjadi mitra aktif dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam memperkuat kerukunan umat beragama." Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam membangun hubungan yang harmonis dan saling mendukung antarumat beragama di Sulawesi Selatan.
Silaturahmi dan Dharma Santi: Momen Penting Kebersamaan
Ketua Harian PHDI Sulsel, Gede Durahman, yang juga menjabat sebagai Sekretaris FKUB Sulsel, menyampaikan terima kasih atas kesempatan audiensi dengan Wakil Gubernur. Ia menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk menginformasikan agenda penutupan Hari Raya Nyepi melalui Dharma Santi. Gede Durahman memaparkan rencana pelaksanaan Dharma Santi, yang akan digelar dalam waktu dekat di dua lokasi berbeda.
Dharma Santi pertama akan dilaksanakan sebagai open house di Pura Giri Nata pada pukul 10 pagi. Selanjutnya, Dharma Santi yang lebih besar akan digelar pada tanggal 19 April di Luwu Timur. Gede Durahman menjelaskan makna Dharma Santi yang sejalan dengan semangat saling memaafkan seperti yang diungkapkan dalam ungkapan "minal aidzin wal faidzin" pada Idul Fitri. Nilai-nilai Catur Brata (empat prinsip pengendalian diri selama Hari Raya Nyepi) juga dijelaskan sebagai nilai yang sejalan dengan semangat Ramadan.
Gede Durahman juga menyampaikan undangan langsung kepada Wakil Gubernur untuk menghadiri Dharma Santi di Luwu Timur. Ia menekankan bahwa pelaksanaan Dharma Santi di Desa Kartaraharja, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, dilakukan di tengah masyarakat akar rumput, bukan di tempat-tempat eksklusif. Hal ini sebagai wujud komitmen untuk melayani masyarakat kecil dan memperkuat nilai keberagaman serta kesejahteraan.
Dharma Santi: Lebih dari Sekedar Open House
Gede Durahman menjelaskan bahwa Dharma Santi bukan hanya sekedar acara open house, tetapi juga merupakan momen penting untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarumat beragama. Acara ini dirancang untuk melibatkan masyarakat luas dan UMKM lokal, sehingga dapat berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat akar rumput, Dharma Santi diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagaimana kerukunan antarumat beragama dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat Sulawesi Selatan. Partisipasi aktif dari pemerintah daerah juga menjadi bukti nyata komitmen dalam menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama. Kegiatan Dharma Santi ini menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai keagamaan dapat diimplementasikan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Melalui kegiatan Dharma Santi, umat Hindu di Sulawesi Selatan tidak hanya merayakan berakhirnya Hari Raya Nyepi, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama. Hal ini sejalan dengan semangat kebersamaan dan saling menghormati yang menjadi pilar penting dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Kehadiran Wakil Gubernur dalam acara Dharma Santi nantinya diharapkan dapat semakin memperkuat sinergi antara pemerintah dan umat Hindu dalam menjaga kerukunan dan toleransi di Sulawesi Selatan. Semoga kerjasama ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.