Wamen LH Tekankan Pentingnya Perawatan Mangrove Pasca Penanaman
Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH) Diaz Hendropriyono menekankan pentingnya perawatan mangrove setelah penanaman untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove di Indonesia yang terluas di dunia.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH), Diaz Hendropriyono, menekankan pentingnya perawatan ekosistem mangrove pasca penanaman bibit. Hal ini disampaikannya setelah melakukan penanaman 7.000 bibit mangrove di Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Sabtu (3/5). Kegiatan ini menyoroti bahwa keberhasilan rehabilitasi mangrove tidak hanya bergantung pada penanaman, tetapi juga pada perawatan berkelanjutan untuk memastikan pertumbuhan dan kelangsungan hidup tanaman tersebut.
Wamen LH menyatakan, "Menanam mangrove adalah langkah awal, tetapi merawatnya hingga tumbuh besar adalah tanggung jawab kita bersama." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan kesadaran masyarakat dalam upaya pelestarian mangrove di Indonesia. Ia juga menyoroti ancaman serius terhadap ekosistem mangrove, yaitu pencemaran laut, khususnya sampah plastik yang menghambat pertumbuhan mangrove.
Indonesia, yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia dengan luas mencapai 3,4 juta hektare (sekitar 23 persen dari total luas hutan mangrove global), menghadapi tantangan besar dalam menjaga kelestariannya. Upaya penanaman mangrove yang masif perlu diimbangi dengan komitmen untuk menjaga kebersihan laut dan sungai agar pertumbuhan mangrove tidak terhambat oleh sampah.
Ancaman Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Mangrove
Salah satu ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup ekosistem mangrove adalah pencemaran laut oleh sampah, terutama sampah plastik. Sampah-sampah ini tidak hanya merusak keindahan lingkungan, tetapi juga menghambat pertumbuhan mangrove dan mengancam keberlangsungan ekosistemnya. Wamen LH secara khusus mengimbau masyarakat, terutama ibu-ibu yang turut serta dalam kegiatan penanaman mangrove, untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi penggunaan sampah plastik.
Wamen LH juga menjelaskan bahwa keberadaan sampah yang mencemari laut menjadi salah satu ancaman bagi kelangsungan ekosistem mangrove. Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai dan laut agar ekosistem mangrove tetap terjaga. Hal ini merupakan bagian integral dari upaya rehabilitasi dan pelestarian mangrove yang berkelanjutan.
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional 2024, luas ekosistem mangrove Indonesia mencapai 3.440.464 hektare, dengan potensi habitat mangrove seluas 769.824 hektare. Angka ini menunjukkan potensi besar Indonesia dalam menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem pesisir, namun juga membutuhkan upaya serius untuk melindungi dan melestarikannya dari ancaman pencemaran.
Perawatan Mangrove: Kunci Keberhasilan Rehabilitasi
Wamen LH menegaskan bahwa keberhasilan rehabilitasi mangrove tidak hanya dilihat dari jumlah bibit yang ditanam, tetapi juga dari keberhasilan perawatannya. Perawatan yang baik akan memastikan mangrove tumbuh dengan optimal dan memberikan manfaat ekologis yang maksimal. Hal ini membutuhkan komitmen jangka panjang dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta.
Perawatan mangrove meliputi berbagai kegiatan, antara lain pembersihan sampah di sekitar area mangrove, pengawasan pertumbuhan mangrove, dan pengendalian hama dan penyakit. Semua kegiatan ini membutuhkan kolaborasi dan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Dengan demikian, keberhasilan rehabilitasi mangrove menjadi tanggung jawab bersama.
Dengan luas ekosistem mangrove yang signifikan, Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian mangrove di dunia. Upaya rehabilitasi dan pelestarian mangrove tidak hanya penting untuk menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga untuk melindungi masyarakat pesisir dari dampak perubahan iklim, seperti abrasi pantai dan banjir rob.
Untuk memastikan mangrove tetap terjaga, upaya penanaman harus dilanjutkan dengan upaya menjaga dan merawat mangrove agar tumbuh dengan baik. Hal ini merupakan kunci keberhasilan rehabilitasi mangrove dan pelestarian ekosistem pesisir Indonesia.
Kesimpulannya, upaya rehabilitasi mangrove membutuhkan komitmen jangka panjang dari semua pihak. Perawatan mangrove yang intensif dan berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kelestarian ekosistem mangrove di Indonesia, yang memiliki luas terluas di dunia.