Wapub Madina Ajak Umat Muslim Tingkatkan Kecintaan Al-Quran Lewat MTQ
Wakil Bupati Madina mengajak masyarakat menjadikan MTQ sebagai momentum meningkatkan kecintaan dan pengamalan Al-Quran serta evaluasi diri dalam menghadapi tantangan teknologi.
Medan, 22 Februari 2025 - Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina), Atika Azmi Utammi Nasution, menyerukan kepada seluruh umat Muslim di Madina untuk menjadikan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXIV sebagai momentum penting dalam meningkatkan kecintaan dan pengamalan nilai-nilai Al-Quran. Acara yang digelar di Panyabungan ini juga menjadi rangkaian perayaan HUT Kabupaten Mandailing Natal ke-26.
Dalam sambutannya, Atika menekankan bahwa membaca Al-Quran bukan sekadar soal kuantitas, tetapi lebih kepada pemahaman dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. "Membaca Al Quran, bukan mengenai banyak tidaknya, tapi bagaimana meresapinya dan mengimplementasikannya ke dalam kehidupan nyata," tegas Atika. Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan MTQ sebagai ajang evaluasi diri, baik pemerintah, anak-anak, maupun orang tua, guna meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat.
MTQ, menurut Atika, dapat menjadi sumber energi dan motivasi bagi umat Muslim untuk senantiasa mengamalkan ajaran Al-Quran. Ia berharap agar seluruh peserta dan masyarakat dapat memaknai acara ini dengan sungguh-sungguh. "Tahun-tahun lalu kami juga di sini membuka kegiatan yang sama, pesannya masih sama dan belum berubah. Artinya ini evaluasi untuk kita semua, bukan hanya kepada pemerintah, kepada anak-anak tapi juga kepada orang tua," imbuhnya, mengingat pesan tahun lalu tentang pentingnya membentengi moral anak-anak dari pengaruh negatif teknologi.
Momentum Evaluasi dan Hadapi Tantangan Teknologi
Atika menyoroti tantangan zaman teknologi yang serba terbuka, di mana anak-anak rentan terhadap informasi negatif seperti judi online, narkotika, dan konten-konten berbahaya di internet. "Bagaimana transaksi judi online, narkotika yang sangat mudah, akses informasi negatif yang berkeliaran di website-website, ini bagaimana kita memfilter agar moral generasi penerus kita ini dapat kita pagari," ujarnya. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu menciptakan generasi penerus yang unggul dan berakhlak mulia.
MTQ ke-XXIV ini diikuti oleh 495 peserta dari 23 kecamatan di Madina. Atika meminta dewan hakim untuk bersikap objektif dalam penilaian, mengingat pentingnya ajang ini sebagai motivasi bagi para peserta, terutama bagi mereka yang akan mewakili Madina di tingkat provinsi. "Ini akan menjadi sesuatu yang akan mereka ingat. Ini akan menjadi motivasi untuk mereka apabila nanti mewakili Madina di tingkat provinsi," sebutnya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Madina, Bahrudin Juliadi, menjelaskan bahwa tujuan utama MTQ adalah meningkatkan pengetahuan, pengamalan, dan kecintaan generasi muda terhadap Al-Quran, serta memperkuat implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat. MTQ yang berlangsung selama empat hari, dari tanggal 21 hingga 24 Februari 2025, ini meliputi berbagai cabang perlombaan, seperti seni baca Al-Quran, hafalan Al-Quran, tafsir Al-Quran, hadis, makalah hadis, hadrah, bintang vokalis, gambus, dan pemilihan dai remaja.
Meningkatkan Pengamalan Nilai-nilai Al-Quran
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk lebih mendekatkan diri kepada Al-Quran dan mengamalkan nilai-nilai luhur di dalamnya. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta generasi penerus bangsa yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini juga menunjukkan komitmen bersama untuk memajukan pendidikan agama dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di Kabupaten Madina.
Selain perlombaan, MTQ juga diharapkan dapat menjadi sarana silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar masyarakat. Suasana yang kondusif dan penuh semangat diharapkan dapat mendorong para peserta untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka. Semoga MTQ ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan agama dan masyarakat di Kabupaten Madina.
Dengan adanya evaluasi diri dan komitmen bersama, diharapkan MTQ tidak hanya menjadi ajang perlombaan semata, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan bermasyarakat di Kabupaten Mandailing Natal.