Warga Lampung Barat Tewas Diduga Dimangsa Harimau Sumatera
Seorang warga Lampung Barat ditemukan tewas di kebunnya dengan luka gigitan hewan buas, diduga dimangsa harimau Sumatera pada Selasa, 21 Januari 2025.
Seorang warga Lampung Barat menjadi korban serangan harimau Sumatera. Zainudin alias Pon (28), warga Pekon Kegeringan, Kecamatan Batu Brak, ditemukan tewas di kebunnya pada Selasa, 21 Januari 2025. Kejadian ini menggemparkan warga sekitar dan menimbulkan keprihatinan atas keselamatan warga di dekat habitat harimau.
Peristiwa nahas tersebut terjadi di kebun Talang Kubu Balak, Dusun Way Lipu. Pon dilaporkan hilang sejak Minggu, 19 Januari 2025, saat pergi berkebun. Polsek Bandar Negeri Suoh (BNS) menerima laporan kehilangan tersebut dan langsung melakukan penyelidikan.
Kapolsek BNS, Iptu Andi Junaidi, menjelaskan kronologi penemuan jasad Pon. "Pada Selasa 21 Januari 2025 sekitar pukul 18:00 WIB Polsek BNS mendapat laporan dari Kepala Dusun Melebui Balak, Pekon Tembelang bahwa ada warga yang meninggal diduga diserang harimau," ungkap Iptu Andi Junaidi dalam keterangannya kepada wartawan.
Kondisi jenazah Pon sangat mengenaskan. Ia mengalami luka gigitan yang parah dan tulang tangannya terpisah dari tubuh. Luka-luka tersebut menjadi indikasi kuat bahwa Pon menjadi mangsa harimau Sumatera. Kejadian ini sekali lagi menyoroti konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah tersebut.
Setelah menerima laporan, pihak kepolisian langsung menuju lokasi kejadian bersama tim gabungan. Evakuasi jenazah dilakukan dengan hati-hati dan koordinasi yang matang bersama pihak terkait, mengingat lokasi yang berada di semak belukar sekitar kebun korban. Proses evakuasi dilakukan dengan memastikan keamanan dan ketertiban di lokasi.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang langkah-langkah antisipasi yang diperlukan untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Perlu peningkatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara mengurangi risiko konflik dengan satwa liar, terutama di daerah yang berdekatan dengan habitat harimau Sumatera. Selain itu, kerjasama antara masyarakat dan pihak berwenang sangat krusial dalam menjaga kelestarian satwa sekaligus keamanan penduduk.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi habitat harimau Sumatera. Peningkatan pengawasan dan upaya konservasi yang berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk mencegah konflik serupa dan memastikan keselamatan baik manusia maupun satwa.