Waspada Banjir! BMKG Imbau Warga Sumsel Siaga Bencana Pertengahan Maret
BMKG memperingatkan potensi banjir di Sumatera Selatan pada pertengahan Maret 2025 akibat cuaca ekstrem dan intensitas hujan tinggi, meminta warga meningkatkan kewaspadaan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan penting bagi warga Sumatera Selatan (Sumsel) untuk mewaspadai potensi banjir yang diperkirakan akan terjadi pada pertengahan Maret 2025. Peringatan ini disampaikan menyusul kondisi cuaca ekstrem dan intensitas hujan yang diperkirakan akan meningkat signifikan di wilayah tersebut.
Kepala Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Siswanto, dalam keterangannya di Palembang pada Selasa, 11 Maret 2025, menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada pertengahan Maret 2025 berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi di berbagai wilayah Sumsel. Intensitas hujan sedang hingga lebat menjadi faktor utama yang perlu diwaspadai.
Kondisi ini bukan tanpa dasar. Hujan deras yang telah mengguyur Sumsel selama sepekan terakhir di awal Maret 2025 telah mengakibatkan dampak bencana hidrometeorologi di beberapa daerah, termasuk Musi Rawas, Musi Rawas Utara, OKU Selatan, OKU, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, Penukal Abab Lematang Ilir, dan Palembang. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang lebih besar di masa mendatang.
Ancaman Banjir di Beberapa Daerah Rawan Banjir
Beberapa sungai utama di Sumsel, seperti Sungai Ogan, Sungai Komering, Sungai Lematang, dan Sungai Kikim, yang mengalir melewati Kabupaten OKU, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir, dan Lahat, berpotensi meluap. Begitu pula sungai-sungai di kawasan Muratara, Lubuk Linggau, dan Musi Rawas, seperti Sungai Rupit dan Sungai Muara Kelingi, yang juga berisiko mengalami peningkatan debit air secara signifikan.
Kondisi ini meningkatkan risiko banjir di sejumlah wilayah. Oleh karena itu, BMKG mengimbau pemerintah daerah di kabupaten dan kota yang berpotensi terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Langkah-langkah antisipasi perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.
Selain banjir, intensitas hujan tinggi juga berpotensi menyebabkan bencana lain seperti genangan air, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur, termasuk jalan dan jembatan. Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah sangatlah penting.
Imbauan BMKG untuk Masyarakat Sumsel
"Masyarakat terus waspada terhadap potensi kejadian cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam waktu sepekan mendatang, terutama di daerah-daerah rawan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, longsor, banjir genangan maupun potensi angin kencang," tegas Siswanto. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan menghadapi berbagai kemungkinan skenario terburuk.
BMKG juga menghimbau masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG. Hal ini penting agar masyarakat dapat memperoleh informasi akurat dan terkini terkait kondisi cuaca dan potensi bencana yang mungkin terjadi. Dengan informasi yang tepat, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah antisipasi yang tepat pula.
Langkah-langkah antisipasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat antara lain adalah mempersiapkan diri dengan baik, mengamankan harta benda, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang jika terjadi evakuasi. Penting juga untuk selalu memantau perkembangan situasi dan mengikuti arahan dari BPBD setempat.
Kesimpulannya, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat Sumsel sangat penting dalam menghadapi potensi banjir dan bencana hidrometeorologi lainnya pada pertengahan Maret 2025. Dengan mengikuti imbauan BMKG dan pemerintah daerah, diharapkan dampak buruk dari bencana dapat diminimalisir.