Waspada! BPBD Lebak Imbau Warga Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
BPBD Lebak meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi seiring prediksi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan di wilayah tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mengeluarkan imbauan resmi terkait peningkatan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi. Imbauan ini dikeluarkan menyusul prediksi cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah tersebut beberapa hari ke depan. Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, pada Selasa, 18 Maret 2024 di Lebak.
"Kami berharap warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam tetap meningkatkan kewaspadaan bencana hidrometeorologi itu," ujar Febby Rizky Pratama. Pernyataan ini disampaikan sebagai langkah antisipasi dini mengingat potensi bencana yang cukup signifikan. Cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi meliputi hujan lebat, angin kencang, dan petir, yang berpotensi menimbulkan berbagai bencana.
Bencana hidrometeorologi yang perlu diwaspadai meliputi tanah longsor, pergerakan tanah, gelombang tinggi, banjir, dan banjir bandang. Ancaman ini semakin nyata setelah kejadian longsor di ruas Jalan Cipanas menuju objek wisata 'Negeri di Atas Awan' di Kecamatan Sobang dua hari sebelumnya, sebagai bukti nyata dampak cuaca ekstrem yang telah terjadi.
Langkah Antisipasi BPBD Lebak
Menyikapi potensi bencana yang mengancam, BPBD Lebak telah mengambil berbagai langkah antisipasi. Peringatan dini telah dikeluarkan untuk meminimalisir risiko dan mencegah jatuhnya korban jiwa. Sosialisasi dan edukasi pencegahan bencana alam telah dan akan terus dilakukan kepada berbagai kelompok masyarakat, termasuk nelayan pesisir selatan, warga di kawasan pegunungan, perbukitan, daerah aliran sungai (DAS), dan kawasan hutan.
Kerja sama dan koordinasi dengan berbagai instansi terkait juga telah dijalin. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana secara komprehensif. Instansi yang terlibat dalam koordinasi ini antara lain Polri, TNI, Dinas PUPR, PLN, Dinas Sosial, BNPB, BPBD Provinsi Banten, dan Basarnas Banten.
Selain itu, BPBD Lebak juga telah mempersiapkan berbagai peralatan evakuasi dalam kondisi siap pakai. Peralatan tersebut mencakup kendaraan operasional, perahu karet, tambang, mesin penyedot air, dan tenda. Logistik dan obat-obatan juga telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan.
Kesiapsiagaan dan Koordinasi
BPBD Lebak menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat. Relawan, aparatur kecamatan, kelurahan/desa, dan masyarakat di lokasi rawan bencana diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Koordinasi yang kuat antar instansi dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ini. Febby Rizky Pratama juga menambahkan pentingnya memperkuat jaringan dan koordinasi untuk penanganan pasca-bencana, memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar warga di pos pengungsian, seperti makanan, minuman, tempat tidur, dan toilet yang layak.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih cukup tinggi beberapa hari ke depan. Topografi Kabupaten Lebak yang terdiri dari pegunungan, perbukitan, aliran sungai, dan pesisir pantai, semakin meningkatkan kerentanan terhadap bencana hidrometeorologi. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh pihak sangatlah penting untuk meminimalkan dampak buruk yang mungkin terjadi.
BPBD Lebak juga menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah mitigasi bencana. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Dengan kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik, diharapkan dampak bencana hidrometeorologi dapat diminimalisir.