Waspada DBD! Dinkes Kudus Imbau Warga Tetap Siaga Meski Kasus Kematian Nihil
Meskipun kasus kematian akibat DBD di Kudus nihil, Dinkes Kudus tetap mengimbau warga untuk waspada dan melakukan pencegahan dengan 3M Plus guna mencegah penyebaran penyakit.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), meskipun hingga saat ini belum ditemukan kasus kematian akibat penyakit tersebut. Imbauan ini disampaikan menyusul temuan 1.229 kasus DBD di Kudus hingga 21 April 2025. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kudus, Dharsono, menjelaskan bahwa meskipun terdapat laporan kasus kematian yang terkait DBD, penyebabnya umumnya karena penyakit penyerta (komorbid), bukan murni DBD.
Dharsono menambahkan, tahun lalu tercatat empat kasus kematian murni akibat DBD. Namun, angka tersebut berbeda dengan situasi saat ini. Dari 1.229 kasus DBD yang tercatat, data tersebut dikumpulkan dari beberapa rumah sakit di Kudus, termasuk RSUD Kudus, RS Mardi Rahayu, RS Aisyiyah, RS Islam Sunan Kudus, dan RS Nurussyifa. Ribuan kasus ini menjadi perhatian serius bagi Dinkes Kudus.
Lebih lanjut, Dharsono menjelaskan bahwa dari jumlah kasus tersebut, terdapat 115 pasien yang masuk dalam kategori Dengue warning, menandakan DBD telah memasuki fase yang lebih serius dan berpotensi berkembang menjadi syok. Pasien-pasien ini tersebar di beberapa rumah sakit di Kudus. Angka ini menjadi indikator penting perlunya kewaspadaan dan upaya pencegahan yang lebih intensif.
Cegah DBD dengan Gerakan 3M Plus
Sebagai upaya pencegahan yang paling efektif, Dinkes Kudus gencar menggalakkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus. Gerakan ini meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.
Selain 3M, ada pula langkah-langkah tambahan (Plus) yang dianjurkan, seperti menanam tanaman pengusir nyamuk, memeriksa tempat penampungan air secara berkala, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, serta memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi. Gotong royong membersihkan lingkungan juga menjadi bagian penting dari upaya pencegahan ini.
Langkah-langkah lain yang disarankan meliputi meletakkan pakaian bekas pakai di wadah tertutup, memberikan larvasida (seperti bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dikuras, dan memperbaiki saluran air yang tidak lancar. Bubuk abate tersedia gratis di puskesmas atau bidan desa dan dinilai lebih efektif daripada fogging.
Rincian Kasus Dengue Warning
Berikut rincian kasus Dengue warning di beberapa rumah sakit di Kudus: RS Mardi Rahayu (15 pasien), RSUD dr. Loekmono Kudus (20 pasien), RS Nurussyifa (7 pasien), RS Islam Sunan Kudus (16 pasien), dan sisanya di RS Aisyiyah. Data ini menunjukkan penyebaran kasus DBD yang cukup luas di wilayah Kudus.
Dinkes Kudus menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mencegah penyebaran DBD. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan secara konsisten, diharapkan dapat menekan angka kasus DBD dan mencegah terjadinya kasus kematian.
Meskipun angka kematian akibat DBD saat ini nihil, kewaspadaan tetap harus dijaga. Langkah-langkah pencegahan yang efektif dan partisipasi aktif masyarakat sangat krusial dalam melindungi diri dari ancaman penyakit DBD.