Waspada! Hujan Lebat Berpotensi Guyur NTB Saat Nyepi dan Idul Fitri 2025
BMKG memprakirakan hujan sedang hingga lebat akan melanda NTB selama perayaan Nyepi dan arus mudik Lebaran 2025, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terkait potensi hujan lebat di Nusa Tenggara Barat (NTB) selama periode perayaan Nyepi dan arus mudik Lebaran 2025, tepatnya antara tanggal 28 Maret hingga 3 April 2025. Peringatan ini disampaikan menyusul analisis kondisi cuaca terkini yang menunjukkan peningkatan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat, petir, dan angin kencang di beberapa wilayah NTB. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Stasiun Meteorologi Zaenudin Abdul Madjid Lombok, Satria Topan Primadi.
Menurut BMKG, beberapa faktor berkontribusi terhadap peningkatan potensi hujan tersebut. Bibit siklon 93S di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba, NTT, dan aktivitas gelombang Madden Julian Oscillation (MJO), Equatorial Rossby, Low, dan Kelvin di wilayah NTB menjadi pemicu utama. Selain itu, belokan dan pertemuan angin di sekitar NTB, serta kelembapan udara yang tinggi di berbagai ketinggian juga turut memperkuat potensi hujan lebat.
Kondisi atmosfer yang labil dan mendukung proses konvektif skala lokal di NTB semakin meningkatkan risiko terjadinya hujan ekstrem. BMKG telah menganalisis dinamika atmosfer dan memprediksi peningkatan pertumbuhan awan konvektif (awan cumulonimbus) yang berpotensi menghasilkan hujan sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang. Peringatan ini berlaku untuk periode 27 Maret hingga 3 April 2025, dengan potensi hujan lebat yang lebih signifikan di beberapa wilayah pada waktu-waktu tertentu.
Wilayah NTB yang Terdampak
BMKG merinci wilayah-wilayah di NTB yang berpotensi terdampak hujan lebat. Pada tanggal 27-29 Maret 2025, potensi hujan lebat diperkirakan akan melanda Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Dompu, dan Kota Bima. Kemudian, pada periode 30 Maret hingga 1 April 2025, wilayah-wilayah tersebut masih berpotensi mengalami hujan lebat, dengan tambahan potensi di Lombok Utara dan Lombok Tengah. Puncaknya, pada 2-3 April 2025, potensi hujan lebat diprediksi akan terpusat di Lombok Timur, Sumbawa, dan Bima.
BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat NTB terhadap potensi dampak bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi akibat hujan lebat tersebut. Banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang merupakan beberapa risiko yang perlu diantisipasi. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi risiko kerugian.
Imbauan kepada masyarakat NTB:
- Selalu pantau informasi cuaca terkini dari BMKG.
- Waspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
- Siapkan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana.
- Ikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang.
Dengan memperhatikan prakiraan cuaca ini, diharapkan masyarakat NTB dapat mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak negatif dari potensi hujan lebat selama periode perayaan Nyepi dan arus mudik Lebaran 2025. Kesiapsiagaan dan kewaspadaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.