Waspada! Wagub Jateng Imbau Masyarakat Jangan Mudah Tergiur Investasi Menggiurkan
Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap tawaran investasi menggiurkan dan segera melapor jika menemukan hal mencurigakan, menyusul maraknya penipuan keuangan dengan kerugian mencapai triliunan rupiah.
Semarang, 16 Mei 2025 (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan imbauan penting kepada masyarakat Jawa Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tawaran investasi yang terkesan terlalu menggiurkan. Peringatan ini disampaikan menyusul maraknya kasus penipuan berkedok investasi yang mengakibatkan kerugian finansial signifikan bagi banyak korban. Imbauan ini disampaikan langsung oleh Wagub saat memimpin rapat High Level Meeting Pencegahan dan Penanganan Aktivitas Keuangan Tanpa Izin di Kantor OJK Jateng, Semarang.
"Penipuan mengintai kita semua. Salah satunya iming-iming hadiah mobil, investasi yang nominal keuntungan fantastis. Ini yang diwaspadai," tegas Taj Yasin Maimoen, yang akrab disapa Gus Yasin, menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menghadapi tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Ia juga menyoroti pentingnya edukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran kritis dalam mendeteksi modus penipuan yang semakin beragam dan canggih.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan tingginya angka laporan penipuan aktivitas keuangan. Sejak Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) diluncurkan pada November 2023, telah tercatat 105 ribu laporan dari masyarakat terkait penipuan investasi dan aktivitas keuangan ilegal lainnya. Angka ini menunjukkan betapa seriusnya masalah ini dan perlunya langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif.
Edukasi dan Peningkatan Kewaspadaan Masyarakat
Gus Yasin mengapresiasi langkah OJK Jateng yang melibatkan Pemerintah Provinsi Jateng dalam tim kerja Satgas Pasti. Kerjasama ini bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi kegiatan keuangan ilegal secara lebih komprehensif. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dilibatkan untuk memperluas edukasi kepada masyarakat melalui berbagai kanal komunikasi yang dimiliki Pemprov Jateng.
"Di Satgas ini ada (dinas) Kominfo kami, sehingga memasifkan kanal-kanal yang dimiliki Pemprov Jateng," jelas Gus Yasin. Ia menambahkan bahwa edukasi publik merupakan kunci utama dalam mencegah masyarakat menjadi korban penipuan. Peningkatan literasi keuangan dan pemahaman tentang modus operandi penipuan sangat penting untuk melindungi masyarakat dari praktik-praktik ilegal.
Selain edukasi, Gus Yasin juga mendorong masyarakat untuk proaktif melaporkan setiap pesan atau tawaran yang mencurigakan. Masyarakat dapat memanfaatkan berbagai kanal pengaduan yang tersedia, termasuk melalui WhatsApp di nomor +62 81-157-157-157. Kecepatan pelaporan sangat penting untuk mencegah meluasnya kerugian dan membantu pihak berwajib untuk menindak pelaku penipuan.
"Di Satgas Pasti, ada kanal-kanal pengaduan. Saya mohon kepada masyarakat, ketika ada penipuan segera berani melaporkan," pungkas Gus Yasin, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam upaya pemberantasan aktivitas keuangan ilegal.
Kerugian Mencapai Triliunan Rupiah
Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Pelindungan Konsumen OJK selaku Ketua Satgas Pasti, Rizal Ramadhani, mengungkapkan data mengejutkan terkait kerugian akibat penipuan keuangan. Dari 105 ribu laporan yang masuk melalui Anti-Scam Center (IASC), total rekening yang dilaporkan mencapai 172.624, dengan 42.504 rekening telah diblokir. Kerugian diperkirakan mencapai Rp2,1 triliun, meskipun Rp138,9 miliar berhasil diblokir dan diamankan.
Ketua Satgas Pasti Jateng, Hidayat Prabowo, menambahkan data dari Indonesia Anti Scam Center (IASC) per Februari 2025 mencatat 6.526 laporan penipuan keuangan di Jawa Tengah. Jenis penipuan yang paling banyak dilaporkan adalah penipuan transaksi belanja online atau jual beli online, diikuti penipuan investasi dan iming-iming hadiah.
OJK Jateng juga menerima 1.594 aduan secara online dan 3.243 aduan langsung ke kantor OJK Jateng dari Januari hingga Mei 2025. Semua aduan tersebut telah diinput ke aplikasi perlindungan konsumen.
Dari data tersebut terlihat jelas bahwa penipuan keuangan merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang komprehensif dari berbagai pihak. Kerjasama antara pemerintah, OJK, dan masyarakat sangat penting untuk melindungi masyarakat dari praktik-praktik ilegal ini.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak mudah tergiur oleh tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan berlebih dalam waktu singkat. Selalu periksa legalitas perusahaan investasi dan jangan ragu untuk melaporkan setiap kecurigaan kepada pihak berwajib.