WPI Perkuat Komitmen Swasembada Pangan Nasional: Dorong Produktivitas Petani dan Kerjasama Strategis
Wilmar Padi Indonesia (WPI) tingkatkan kemitraan petani melalui Farmer Engagement Program (FEP) dan kerjasama strategis dengan pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional.
Wilmar Padi Indonesia (WPI) menegaskan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional. Hal ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif, termasuk program pendampingan petani dan kerjasama strategis dengan berbagai pihak terkait. Komitmen tersebut diutarakan oleh Rice Business Head PT WPI, Saronto, di Jakarta, Sabtu lalu.
Salah satu program unggulan WPI adalah Farmer Engagement Program (FEP), sebuah program pendampingan petani dalam budidaya padi. Tahun ini, WPI menargetkan perluasan kemitraan FEP hingga 50 ribu hektare di Jawa dan Sumatera, meningkat signifikan dari realisasi tahun lalu yang mencapai 30 ribu hektare. Program ini melibatkan lebih dari 20 ribu petani dan tersebar di berbagai wilayah, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Saronto menjelaskan bahwa peningkatan target ini didorong oleh penerimaan positif dari petani terhadap program FEP. "Petani telah merasakan manfaat kemitraan, sehingga program kami dapat diterima dengan baik," ujarnya. Keberhasilan program ini menunjukkan dampak positif dari pendampingan dan dukungan yang diberikan WPI kepada para petani.
Kerjasama Strategis untuk Swasembada Pangan
WPI tidak hanya fokus pada program kemitraan petani. Perusahaan juga menunjukkan komitmennya melalui kerjasama strategis dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pertanian terkait pembelian gabah dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram.
Selain itu, WPI juga berperan aktif dalam mendukung Perum Bulog dalam memasok beras public service obligation (PSO). Perusahaan membantu Bulog dengan menyediakan fasilitas tolling atau maklon untuk penggilingan gabah di lima lokasi pabrik WPI, dengan kapasitas 1.000 ton per unit per hari selama musim panen raya Maret-April 2025.
WPI juga turut membantu Bulog dalam mengidentifikasi daerah panen dan kelompok tani yang siap menjual gabahnya. Kerjasama ini menunjukkan sinergi yang kuat antara sektor swasta dan pemerintah dalam upaya mencapai swasembada pangan.
Inisiatif Berkelanjutan WPI untuk Peningkatan Produksi Pangan
Komitmen WPI terhadap swasembada pangan juga terlihat dari berbagai inisiatif lain. Sejak tahun lalu, WPI telah berkolaborasi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam program budidaya padi di Pulau Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberdayakan warga binaan dengan keterampilan bertani.
WPI juga menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, untuk penanaman padi seluas 500 hektare, dan bermitra dengan TNI-Polri dalam program tanam bersama di 30 lokasi di Jawa dan Sumatera. Sebagai bagian dari optimasi lahan pertanian, perusahaan juga aktif menghidupkan kembali lahan tidur di Sidoarjo (Jawa Timur) dan Palembang (Sumatera Selatan).
"Pemanfaatan lahan tidur bisa menjadi alternatif untuk menambah produksi pangan," tegas Saronto. Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan komitmen WPI yang berkelanjutan dalam mendukung program swasembada pangan nasional melalui berbagai pendekatan yang terintegrasi.
Dengan berbagai program dan kerjasama strategis yang dijalankan, WPI berkontribusi signifikan dalam upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Komitmen perusahaan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas petani, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional.