WWF Apresiasi Kebijakan Keuangan Berkelanjutan Indonesia: Langkah Penting Hadapi Risiko Iklim
WWF Indonesia menyambut baik peluncuran kebijakan dan panduan keuangan berkelanjutan oleh regulator, menyebutnya sebagai langkah penting dalam pengelolaan risiko iklim dan mendorong pembiayaan hijau.
Jakarta, 27 Februari 2024 - The World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia memberikan apresiasi positif terhadap pengembangan kebijakan dan panduan terkait keuangan berkelanjutan yang baru-baru ini diluncurkan oleh otoritas keuangan Indonesia. Langkah ini dinilai krusial dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau. Inisiatif ini mencakup berbagai regulasi dan insentif yang dirancang untuk mengarahkan aliran dana ke sektor-sektor yang berkelanjutan.
Direktur Iklim dan Transformasi Pasar WWF Indonesia, Irfan Bakhtiar, menyatakan, "Penguatan infrastruktur dan kapasitas bank dalam mengelola risiko dan peluang iklim menjadi langkah penting." Pernyataan ini disampaikan dalam keterangan resmi di Jakarta pada Rabu malam (26/2). WWF melihat kebijakan ini sebagai sebuah kemajuan signifikan dalam upaya Indonesia untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan.
Kebijakan-kebijakan yang diapresiasi WWF antara lain adalah Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) dan panduan manajemen risiko iklim dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, Bank Indonesia juga berperan aktif melalui insentif likuiditas makroprudensial ekonomi hijau. Semua inisiatif ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Penguatan Manajemen Risiko Iklim dan Peran Bank Indonesia
Laporan Sustainable Finance Regulations and Central Bank Activities (SUSREG) 2024 mencatat peningkatan signifikan dalam manajemen risiko iklim di Indonesia. Salah satu indikator utamanya adalah penerbitan serangkaian panduan terkait risiko iklim oleh OJK. Panduan ini memberikan kerangka kerja yang jelas bagi lembaga keuangan dalam mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko terkait iklim.
Bank Indonesia juga memainkan peran penting dalam mendorong pembiayaan berkelanjutan. Penerapan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) 11/2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) merupakan contoh nyata komitmen tersebut. Melalui peraturan ini, Bank Indonesia memberikan insentif likuiditas berupa pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi bank yang menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor ramah lingkungan.
Insentif ini terbukti efektif dalam menstimulasi penyaluran pembiayaan berkelanjutan. Beberapa anggota Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI) telah merespon positif dengan mengembangkan berbagai produk keuangan hijau, seperti green bonds, sustainability-linked loans, dan instrumen inovatif lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa insentif tersebut berhasil mendorong inovasi dan kreativitas dalam sektor keuangan.
WWF menilai kebijakan-kebijakan ini sebagai langkah yang sangat positif bagi pengembangan produk keuangan berkelanjutan di Indonesia. Irfan Bakhtiar menekankan pentingnya langkah proaktif ini, karena tanpa itu, industri perbankan berisiko menghadapi biaya yang lebih tinggi dan tidak terduga akibat dampak perubahan iklim.
Dampak Positif bagi Pengembangan Keuangan Berkelanjutan
Penerapan TKBI, panduan OJK, dan insentif Bank Indonesia telah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan keuangan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini tidak hanya akan mendorong investasi di sektor-sektor ramah lingkungan, tetapi juga akan meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia terhadap risiko iklim. Dengan semakin banyaknya lembaga keuangan yang terlibat dalam pembiayaan berkelanjutan, diharapkan akan terjadi peningkatan akses pembiayaan bagi usaha-usaha yang berkomitmen terhadap praktik bisnis yang ramah lingkungan.
Keberhasilan inisiatif ini juga akan berdampak positif terhadap pencapaian target pembangunan berkelanjutan Indonesia. Dengan mengarahkan aliran dana ke sektor-sektor yang berkelanjutan, Indonesia dapat mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Langkah ini sejalan dengan komitmen global dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
WWF berharap bahwa kebijakan-kebijakan ini akan terus ditingkatkan dan diperluas cakupannya. Kerja sama yang kuat antara pemerintah, regulator, dan sektor swasta sangat penting untuk memastikan keberhasilan inisiatif ini. Dengan dukungan semua pihak, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam pengembangan keuangan berkelanjutan.
Ke depan, diharapkan akan ada lebih banyak inovasi dan pengembangan produk keuangan berkelanjutan yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Hal ini akan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan mencapai pembangunan berkelanjutan.