Zulhas Dorong Pemanfaatan Sampah Jadi Energi Lewat Teknologi
Menko Pangan Zulkifli Hasan mendorong pemanfaatan sampah menjadi energi terbarukan dengan dukungan teknologi dan kebijakan yang tepat, serta mengajak kolaborasi berbagai pihak.
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan atau Zulhas, menekankan pentingnya penggunaan teknologi untuk mengolah sampah menjadi energi baru terbarukan (EBT) dan campuran batu bara. Pernyataan ini disampaikan dalam jumpa pers di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (27/2). Zulhas mengungkapkan bahwa banyak negara maju menawarkan kerja sama teknologi untuk mendukung pengolahan sampah di Indonesia. Menurutnya, teknologi pengolahan sampah menjadi energi atau campuran batu bara kini telah tersedia dan siap diterapkan.
Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan bahwa keberhasilan pengolahan sampah juga bergantung pada kebijakan yang mendukung. Ia menyoroti beberapa Peraturan Presiden (Perpres) yang telah mengatur pengelolaan sampah, seperti Perpres Nomor 97 Tahun 2017, Perpres Nomor 35 Tahun 2018, dan Perpres Nomor 83 Tahun 2018. Namun, karena masa berlaku ketiga Perpres tersebut telah berakhir, Zulhas berinisiatif membentuk tim untuk menyusun kebijakan baru yang lebih efektif dan efisien dalam mengatasi permasalahan sampah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai regulasi dan strategi menjadi satu kesatuan kebijakan yang komprehensif. Dengan kebijakan yang terpadu, diharapkan proses pengolahan sampah dapat dipercepat dan lebih mudah diimplementasikan di seluruh Indonesia. Zulhas juga menekankan pentingnya peran serta semua pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah hingga masyarakat, dalam mengatasi masalah sampah. "Kita, saya akan bikin tim, dijadikan satu. Nah, isinya nanti diharapkan mempermudah kita untuk melakukan langkah-langkah agar sampah ini bisa segera kita atasi," ujar Zulhas.
Teknologi sebagai Solusi Pengolahan Sampah
Penggunaan teknologi modern menjadi kunci utama dalam upaya pemanfaatan sampah menjadi energi. Zulhas mengungkapkan bahwa sejumlah negara maju telah menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam hal teknologi pengolahan sampah. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi yang tepat guna dan efisien di Indonesia.
Dengan teknologi yang tepat, sampah tidak lagi menjadi masalah lingkungan, melainkan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengembangkan energi terbarukan.
Selain teknologi, edukasi dan kesadaran masyarakat juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan program ini. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memudahkan proses pengolahannya.
Kebijakan Terpadu untuk Pengelolaan Sampah
Pemerintah menyadari pentingnya kebijakan yang terintegrasi untuk mengatasi masalah sampah. Ketiga Perpres yang telah habis masa berlakunya akan digantikan dengan kebijakan baru yang lebih komprehensif dan efektif. Tim yang dibentuk Zulhas akan bertugas untuk merumuskan kebijakan tersebut.
Kebijakan baru ini diharapkan dapat mempermudah proses pengolahan sampah, mulai dari pengumpulan, pengangkutan, hingga pengolahannya menjadi energi. Dengan demikian, diharapkan Indonesia dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dan meningkatkan pemanfaatan sampah sebagai sumber energi.
Selain itu, kebijakan ini juga akan mencakup aspek-aspek lain seperti edukasi masyarakat, penegakan hukum, dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait.
Pentingnya Kesadaran dan Kolaborasi
Zulhas menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Edukasi yang masif diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurangi, memilah, dan mengolah sampah. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat juga sangat penting. Kerja sama yang baik antar berbagai pihak akan mempermudah dalam implementasi kebijakan dan mencapai tujuan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan kolaboratif, diharapkan Indonesia dapat mengatasi masalah sampah dan memanfaatkannya sebagai sumber energi terbarukan.
Dengan adanya komitmen dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, pemanfaatan sampah menjadi energi terbarukan di Indonesia diharapkan dapat terwujud dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.