Akademisi Dorong Pendidikan Bekali Keterampilan Hidup, Bukan Sekadar Hafalan
Antarina Amir, akademisi dan pendiri HighScope Indonesia, menekankan pentingnya pendidikan yang membekali anak dengan keterampilan hidup untuk menghadapi tantangan zaman, bukan hanya hafalan.
Jakarta, 22 April 2024 - Antarina S.F. Amir, seorang akademisi dan salah satu pendiri HighScope Indonesia, menyoroti pentingnya pendidikan yang membekali anak dengan keterampilan hidup. Hal ini disampaikannya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Antarina menekankan bahwa pendidikan seharusnya relevan dan sesuai dengan kebutuhan zaman, bukan hanya sekedar menghafal materi pelajaran.
Menurut Antarina, metode pembelajaran yang efektif harus mendorong siswa untuk aktif, berpikir kritis, dan berkolaborasi. Ia percaya bahwa pendidikan yang berkualitas harus mampu menghasilkan individu Indonesia yang mampu bersaing di kancah global. Hal ini sejalan dengan semangat Kartini yang memperjuangkan pendidikan untuk membebaskan cara berpikir generasi muda.
Keyakinan Antarina ini diwujudkan melalui pendirian HighScope Indonesia pada tahun 1996, lembaga yang menerapkan metode pembelajaran aktif atau active learning. Metode ini menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran, mendorong partisipasi aktif, berpikir kritis, dan kolaborasi sejak usia dini. Antarina menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pendidikan yang Relevan dan Berkualitas
Antarina menekankan pentingnya kurikulum yang fleksibel dan kontekstual. "Saya percaya bahwa pendidikan seharusnya membekali anak dengan keterampilan hidup, bukan sekadar hafalan. Lewat kurikulum yang fleksibel dan kontekstual, memperkenalkan cara belajar yang relevan dengan kebutuhan zaman," tegas Antarina. Ia berharap pendidikan Indonesia dapat menghasilkan generasi yang mampu menghadapi tantangan global dengan bekal keterampilan yang memadai.
Lebih lanjut, Antarina menjelaskan bahwa metode active learning yang diterapkan di HighScope Indonesia mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa diajak untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkolaborasi dengan teman sebayanya. Hal ini dianggap penting untuk mengembangkan keterampilan hidup yang dibutuhkan di abad ke-21.
Dalam peringatan Hari Kartini, Antarina juga menyoroti peran perempuan dalam memajukan pendidikan. Ia ingin terus memberikan kontribusi positif bagi generasi selanjutnya dan menjunjung tinggi nilai-nilai perjuangan R.A. Kartini. "Saya tidak akan gentar menyuarakan perubahan dalam dunia pendidikan dengan tujuan menghasilkan manusia Indonesia berkualitas yang tak kalah dengan bangsa-bangsa lain di dunia," ucapnya dengan penuh semangat.
Keterampilan Abad 21 dan Peran Perempuan
Sebagai seorang penulis, Antarina turut berkontribusi dalam memperkaya wacana pendidikan melalui karya-karyanya. Salah satu bukunya, Life Skills for All Learners: How to Teach, Assess, and Report Education's New Essentials, yang ditulis bersama Prof. Thomas R. Guskey dan diterbitkan oleh ASCD pada tahun 2024, membahas pentingnya keterampilan abad ke-21 dalam pendidikan. Buku ini menekankan pentingnya pendidikan yang membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global.
Antarina menyadari bahwa tantangan zaman terus berubah, dan perempuan memiliki peran besar dalam menciptakan perubahan positif. Ia berharap agar pendidikan dapat memberdayakan perempuan dan mendorong mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Komitmennya untuk terus memperjuangkan pendidikan berkualitas dan relevan mencerminkan semangat Kartini yang gigih dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan Indonesia.
Dalam kesimpulannya, Antarina menekankan kembali pentingnya pendidikan yang berfokus pada pengembangan keterampilan hidup, bukan hanya hafalan. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar mampu menghasilkan generasi yang cerdas, kreatif, dan mampu menghadapi tantangan masa depan.