Etana Perkuat Inovasi Pengobatan Ginjal di Indonesia: Akses Obat Berkualitas Jadi Fokus Utama
Etana Biotechnologies Indonesia berkomitmen meningkatkan akses obat berkualitas dan terjangkau untuk pasien ginjal, berkolaborasi dengan pemerintah dan komunitas pasien untuk inovasi pengobatan.
Jakarta, 14 Maret 2024 - Dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia, Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) menegaskan komitmennya untuk mendukung inovasi pengobatan penyakit ginjal di Indonesia. Perusahaan ini fokus pada peningkatan akses obat-obatan berkualitas dan terjangkau bagi para pasien, terutama mereka yang menjalani cuci darah. Salah satu upaya konkritnya adalah memproduksi lokal Erythropoietin Alfa, sebuah obat penting bagi pasien ginjal, dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau.
Business Development Therapeutic Director Etana, Randy Stevian, menjelaskan bahwa produksi lokal Erythropoietin Alfa merupakan langkah signifikan. "Saat ini Etana telah memproduksi lokal Erythropoietin Alfa yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Ke depan kami akan menghadirkan lebih banyak produk yang berkaitan dengan kesehatan ginjal, yang diproduksi secara lokal," ujar Randy dalam keterangan tertulisnya.
Komitmen Etana tidak hanya sebatas produksi obat. Perusahaan ini juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan obat-obatan tersebut dapat diakses oleh pasien. Kolaborasi ini mencakup kerja sama dengan pemerintah untuk menyediakan obat-obatan dalam e-katalog BPJS Kesehatan, serta kemitraan dengan organisasi kesehatan dan komunitas pasien seperti Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI).
Inovasi dan Kemitraan untuk Akses yang Lebih Baik
Etana berperan aktif dalam menyediakan obat-obatan berkualitas dan terjangkau. Salah satu inovasi terbaru adalah pengembangan long-acting Erythropoietin, yang hanya perlu disuntikkan sekali dalam satu atau dua minggu, memberikan kenyamanan lebih bagi pasien. Keterlibatan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui e-katalog BPJS Kesehatan juga memastikan aksesibilitas obat bagi pasien yang membutuhkan.
Kemitraan strategis dengan KPCDI menjadi kunci dalam upaya edukasi dan dukungan bagi pasien ginjal. "Etana bersama KPCDI kita rutin bekerja sama mengedukasi pasien ginjal. Jadi harapannya itu jadi strategi kita memperkuat portofolio obat-obat yang diperlukan pasien ginjal," jelas Randy. Kerja sama ini meliputi edukasi kesehatan komprehensif, mencakup aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Etana juga berencana memperluas portofolio pengobatan untuk penyakit ginjal dan memperkuat edukasi kesehatan kepada masyarakat luas. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan berkolaborasi demi meningkatkan kualitas hidup pasien ginjal di Indonesia.
Tantangan Akses Obat dan Harapan Kolaborasi
Ketua KPCDI, Tony Samosir, mengungkapkan tantangan utama yang dihadapi pasien gagal ginjal di Indonesia. Tantangan tersebut bukan hanya terbatas pada pengobatan, tetapi juga akses terhadap obat-obatan esensial seperti Erythropoietin dan suplemen kalsium fosfat. "Masih banyak pasien yang kesulitan mendapatkan obat seperti Erythropoietin dan suplemen kalsium fosfat yang sangat penting untuk menjaga kualitas hidup mereka," ungkap Tony.
Kolaborasi dengan industri farmasi seperti Etana dinilai sangat penting untuk meningkatkan ketersediaan obat-obatan tersebut. KPCDI juga aktif berkolaborasi dengan Etana dalam kegiatan edukasi kesehatan. "Bersama Etana, KPCDI juga sering mengadakan kegiatan dalam bentuk edukasi kesehatan, bagaimana promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif juga kami bahas di sana," ujar Tony.
Tony berharap pemerintah dapat meningkatkan aksesibilitas obat dan pelayanan kesehatan bagi pasien gagal ginjal. "Harapannya pemerintah harus membuat kebijakan yang memang berpihak kepada pasien demi kualitas hidup dan pelayanan kesehatan yang lebih baik," tegasnya. Hal ini menunjukkan perlunya sinergi antara pemerintah, industri farmasi, dan komunitas pasien untuk mengatasi permasalahan kesehatan ginjal di Indonesia.
Dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan akses terhadap pengobatan penyakit ginjal di Indonesia dapat terus ditingkatkan, memberikan harapan baru bagi para pasien untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan berkualitas.