Kemenkes Dorong Digitalisasi Kesehatan untuk Masa Depan yang Berkelanjutan
Kemenkes RI menekankan pentingnya digitalisasi sektor kesehatan untuk keberlanjutan, efisiensi, dan mengurangi dampak lingkungan, serta kolaborasi pemerintah dan swasta.
Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Rizka Andalucia, baru-baru ini menyoroti pentingnya digitalisasi sektor kesehatan sebagai kunci pembangunan masa depan yang lebih baik. Pernyataan ini disampaikan dalam Sysmex Indonesia CEO Forum 2025 di Jakarta. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan efisiensi, mengurangi dampak lingkungan, dan memastikan akses layanan kesehatan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Digitalisasi di sektor kesehatan diharapkan mampu mengurangi penggunaan kertas dan tinta, selaras dengan upaya pelestarian lingkungan.
Menurut Rizka, transformasi digital menjadi agenda utama Kemenkes. Digitalisasi mencakup berbagai aspek, termasuk telemedicine dan rekam medis elektronik. Langkah ini diyakini akan meningkatkan produktivitas dan aksesibilitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah telah mengambil langkah strategis seperti penerapan Universal Health Coverage (UHC) dan inisiatif Green Hospital untuk mendukung keberlanjutan sistem kesehatan.
UHC bertujuan memastikan seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak. Sementara itu, inisiatif Green Hospital berfokus pada efisiensi energi dan pengelolaan limbah medis yang lebih baik. Kedua program ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem kesehatan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Namun, implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di sektor kesehatan masih menghadapi tantangan.
Digitalisasi Kesehatan: Solusi untuk Keberlanjutan
Digitalisasi sektor kesehatan, menurut Kemenkes, menawarkan solusi untuk berbagai tantangan. Telemedicine, misalnya, memungkinkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil atau dengan mobilitas terbatas. Rekam medis elektronik juga meningkatkan efisiensi dan akurasi data kesehatan pasien. Dengan sistem digital, pencarian informasi medis menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga mempercepat proses diagnosis dan pengobatan.
Selain itu, digitalisasi dapat mengurangi pemborosan sumber daya, seperti kertas dan tinta. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi dampak lingkungan dari sektor kesehatan. Penggunaan teknologi digital juga dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan layanan kesehatan.
Kemenkes menyadari pentingnya kolaborasi dengan sektor swasta untuk mencapai tujuan ini. Kontribusi sektor swasta dalam layanan kesehatan di Indonesia hampir setara dengan pemerintah, yakni 50-50, berdasarkan data National Health Account Kemenkes. Oleh karena itu, kerja sama yang erat antara pemerintah dan swasta sangat krusial untuk keberhasilan transformasi digital di sektor kesehatan.
Tantangan dan Kolaborasi dalam Implementasi ESG
Meskipun terdapat berbagai upaya untuk mencapai keberlanjutan, implementasi prinsip ESG di sektor kesehatan masih menghadapi tantangan. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan infrastruktur teknologi di beberapa daerah. Selain itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil dalam mengoperasikan dan memelihara sistem digital.
Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ini. Sektor swasta dapat berkontribusi melalui investasi teknologi, pengembangan inovasi, dan pelatihan sumber daya manusia. Pemerintah, di sisi lain, dapat menyediakan regulasi yang mendukung dan memastikan aksesibilitas teknologi bagi semua lapisan masyarakat.
Rizka Andalucia menekankan pentingnya peningkatan investasi dan inovasi di sektor kesehatan untuk membangun ketahanan sistem kesehatan Indonesia. Hal ini mencakup pengembangan teknologi kesehatan yang tepat guna, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kesehatan digital.
Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta, digitalisasi sektor kesehatan di Indonesia diharapkan dapat berjalan optimal, menciptakan sistem kesehatan yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
"Begitu besar juga peran dari sektor swasta dalam bidang kesehatan, sehingga merupakan tugas kita bersama untuk menjaga agar pelayanan kesehatan memberikan manfaat dan dampak yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Rizka Andalucia.