Memahami Tiga Istilah Penting Pusat Data: Cloud Region, Hyperscale, dan Latency
Pahami tiga istilah krusial terkait pusat data: Cloud Region, Hyperscale, dan Latency, yang memengaruhi aktivitas digital sehari-hari dan perkembangan ekonomi digital Indonesia.
Pusat data atau data center kini menjadi infrastruktur digital vital yang mendukung berbagai aktivitas masyarakat, mulai dari transaksi online hingga layanan transportasi. Pemahaman mengenai infrastruktur ini sangat penting, terutama tiga istilah kunci: Cloud Region, Hyperscale, dan Latency.
Artikel ini menjelaskan ketiga istilah tersebut dengan bahasa sederhana, mengungkapkan bagaimana keberadaan pusat data berdampak pada kecepatan dan efisiensi layanan digital di Indonesia. Dengan dibangunnya Indonesia Central oleh Microsoft, Indonesia semakin siap dalam menghadapi perkembangan teknologi dan ekonomi digital.
Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, menekankan pentingnya infrastruktur digital yang andal untuk mendukung transformasi digital nasional dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin ekonomi digital berbasis data, terutama di era kecerdasan buatan (AI).
Cloud Region: Jaringan Pusat Data yang Terdistribusi
Cloud Region merupakan wilayah geografis yang mencakup sejumlah pusat data dari penyedia layanan cloud publik. Bayangkan seperti jaringan kantor pusat ekspedisi di berbagai kota; setiap pusat data ditempatkan strategis untuk pengiriman data cepat dan efisien ke pengguna akhir.
Indonesia Central, Cloud Region Microsoft di Indonesia, terdiri dari tiga availability zones. Setiap zone berisi pusat data yang berdekatan untuk latensi rendah, namun cukup terpisah untuk meminimalkan risiko gangguan.
Dengan Cloud Region, pengguna dapat mengakses layanan cloud dengan andal dan performa optimal, layaknya memilih kantor ekspedisi terdekat untuk pengiriman paket yang lebih cepat. Keamanan pusat data ini juga terjamin dengan standar ketat yang diterapkan secara global.
Hyperscale: Pusat Data dengan Skalabilitas Ekstrem
Hyperscale merujuk pada pusat data dengan ukuran minimal 10.000 kaki persegi (sekitar 929 meter persegi) dan kemampuan untuk meningkatkan kapasitas secara otomatis sesuai kebutuhan. Bukan hanya soal ukuran, tetapi juga efisiensi energi dan kemampuan pemrosesan data dalam skala besar.
Pusat data hyperscale mampu memproses ratusan terabyte data secara efisien. Indonesia Central dibangun dengan kapabilitas hyperscale, memungkinkan berbagai sektor industri memproses workload cloud dan AI real-time dan aman.
Pembangunan Indonesia Central membutuhkan sekitar 5,4 juta jam kerja, menunjukkan skala besar proyek ini dan komitmen untuk menyediakan infrastruktur digital yang canggih di Indonesia.
Latency: Waktu Tanggap Data yang Mempengaruhi Pengalaman Digital
Latency adalah waktu yang dibutuhkan data untuk berpindah dari perangkat pengguna ke pusat data dan kembali. Latency tinggi menyebabkan pengalaman digital lambat, misalnya audio tertinggal saat panggilan video atau transaksi online yang lambat.
Latency rendah sangat penting untuk komunikasi real-time tanpa jeda. Di dunia bisnis, terutama manufaktur, latency rendah meningkatkan efisiensi operasional dan pemeliharaan prediktif.
Indonesia Central terhubung dengan jaringan global Microsoft, memastikan latency rendah dan bandwidth tinggi untuk layanan cloud yang cepat dan andal, baik untuk streaming, gaming, maupun transaksi keuangan.
Dengan hadirnya infrastruktur digital yang andal seperti Indonesia Central, Indonesia semakin siap untuk memimpin ekonomi digital berbasis data di era AI. Hal ini akan membuka peluang ekonomi baru dan mengoptimalkan perkembangan digitalisasi di tengah masyarakat.