Menekraf Dukung Java Jazz Festival, Buka Peluang Lapangan Kerja Berkualitas di Sektor Musik
Menteri Ekonomi Kreatif mendukung Java Jazz Festival 2025 sebagai upaya meningkatkan ekonomi kreatif dan membuka lapangan kerja berkualitas di sektor musik Indonesia.
Jakarta, 21 Maret 2024 - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf)/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, menyatakan dukungan penuhnya terhadap penyelenggaraan festival musik, khususnya Jakarta International Java Jazz Festival, sebagai langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan membuka lapangan kerja berkualitas di Indonesia. Dukungan ini disampaikan dalam audiensi bersama Java Festival Production di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta, Kamis (20/3).
Audiensi tersebut membahas mengenai Java Jazz Festival ke-20 yang akan digelar pertengahan tahun ini. Menekraf Riefky menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan subsektor musik Indonesia ke kancah global. "Saya sangat mengapresiasi perjalanan panjang Java Jazz Festival yang telah mendunia. Ini bukti ekonomi kreatif, terutama subsektor musik, memiliki peluang besar untuk terus berkembang," ujar Menekraf Riefky dalam keterangan pers, Jumat (21/3).
Lebih lanjut, Menekraf Riefky juga menekankan komitmennya dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas, khususnya bagi generasi muda. Target Kemenekraf adalah menciptakan 27 juta lapangan kerja dalam 5 tahun ke depan, sejalan dengan visi misi untuk meningkatkan lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif.
Java Jazz Festival 2025: Panggung bagi Musisi Baru dan Potensi Ekonomi Kreatif
Dewi Gontha, President Director Java Festival Production, menjelaskan fokus penyelenggaraan Java Jazz Festival dan festival musik lainnya yang telah sukses mereka selenggarakan, seperti Java Rockin’land Festival, Java Soulnation Festival, Soundsfair, dan Hodgepodge Festival. "Java Jazz Festival tahun ini ingin menunjukkan bahwa banyak musisi baru yang menggunakan jazz untuk memperkenalkan diri. Ada 11 panggung dan sekitar 115 pertunjukan musik dalam tiga hari penyelenggaraan Java Jazz Festival 2025," jelas Dewi Gontha. Ia juga menambahkan bahwa persiapan untuk perayaan 20 tahun Java Jazz Festival tengah berjalan, termasuk peluncuran maskot resmi.
Selain pertunjukan musik, Java Festival Production juga berencana memproduksi serial televisi dan program dokumenter tentang Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia melalui lensa musik, kuliner, pariwisata, dan keramahan masyarakat Indonesia. Cameron Smith, executive producer Java Festival Production, berharap mendapatkan dukungan dari Kemenekraf berupa surat rekomendasi perizinan lokasi syuting untuk merealisasikan program dokumenter tersebut.
Program dokumenter ini akan menelusuri sejarah Java Jazz selama 20 tahun, termasuk wawancara dengan musisi lokal dan internasional, serta menampilkan sisi di balik layar festival musik bergengsi ini. "Kami membutuhkan dukungan surat rekomendasi perizinan lokasi syuting agar program ini bisa terealisasi," ungkap Cameron Smith.
Kolaborasi dan Dukungan Pemerintah untuk Ekonomi Kreatif
Audiensi ini menandai pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia. Dukungan Kemenekraf terhadap Java Jazz Festival bukan hanya sekadar promosi, tetapi juga upaya nyata untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kreativitas. Hal ini sejalan dengan target Kemenekraf untuk menciptakan 27 juta lapangan kerja dalam lima tahun ke depan, khususnya bagi generasi muda.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Irene Umar, turut hadir dalam audiensi tersebut. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi pengembangan sektor ekonomi kreatif lainnya di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan inovasi dari pihak swasta, sektor ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Melalui dukungan terhadap Java Jazz Festival dan inisiatif lainnya, Kemenekraf berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut.
Keberhasilan Java Jazz Festival selama dua dekade menjadi bukti nyata potensi ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan inovasi dari penyelenggara, festival musik ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi kebanggaan Indonesia di kancah internasional.