Perlindungan Anak di Ruang Digital: Peran Platform Digital dan Regulasi Pemerintah
Direktur CELIOS, Nailul Huda, menekankan pentingnya dukungan platform digital dan regulasi pemerintah untuk melindungi anak di ruang digital, termasuk fitur ramah anak dan batasan usia akun.
Jakarta, 19 Februari 2024 (ANTARA) - Perlindungan anak di dunia digital menjadi sorotan utama, mengingat semakin mudahnya akses anak-anak terhadap berbagai konten online. Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda, menyatakan bahwa perlindungan ini membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, orang tua, dan terutama platform digital yang digunakan anak-anak.
Nailul Huda, lulusan Universitas Indonesia, mengungkapkan perlunya regulasi yang lebih komprehensif untuk melindungi anak dari konten negatif di internet. Ia menekankan pentingnya peran platform digital dalam menyediakan fitur-fitur yang mendukung pengawasan orang tua dan menyaring konten yang tidak sesuai usia. Hal ini disampaikannya dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Rabu lalu.
Pernyataan ini muncul seiring dengan rencana pemerintah untuk mengeluarkan regulasi perlindungan anak di ruang digital, yang diumumkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid. Regulasi ini diharapkan mampu memberikan perlindungan yang lebih efektif bagi anak-anak di dunia maya.
Dukungan Platform Digital: Kunci Perlindungan Anak
Nailul Huda memberikan contoh aplikasi streaming yang telah menyediakan fitur khusus anak. Fitur ini dinilai efektif membantu orang tua dalam mengawasi konten yang dikonsumsi anak-anak mereka. Ia berharap setiap Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dapat menerapkan standar serupa, menyediakan pilihan konten ramah anak dan sesuai usia.
Meskipun pengawasan orang tua tetap penting, Nailul mengakui kesulitan dalam memantau seluruh konten yang diakses anak-anak. Oleh karena itu, peran platform digital dalam menyaring konten negatif dan menyediakan lingkungan digital yang aman sangatlah krusial.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya platform digital untuk memprioritaskan keamanan dan kesejahteraan anak-anak sebagai pengguna. Hal ini termasuk menyediakan mekanisme pelaporan konten yang tidak pantas dan responsif terhadap pengaduan terkait pelanggaran perlindungan anak.
Regulasi Pemerintah: Batasan Usia dan Pendampingan Keluarga
Menteri Meutya Hafid menjelaskan bahwa regulasi yang sedang digodok pemerintah akan berfokus pada beberapa hal penting. Pendampingan keluarga dalam penggunaan platform digital menjadi salah satu poin utama, selain upaya mengatasi masalah pornografi anak dan dampak negatif perjudian daring.
Regulasi ini juga akan mengatur batasan usia untuk pembuatan akun di platform digital. Namun, Meutya menegaskan bahwa hal ini tidak bertujuan untuk membatasi akses anak sepenuhnya ke dunia maya, melainkan untuk memberikan perlindungan dan pengawasan yang lebih baik.
Pemerintah menyadari pentingnya keseimbangan antara akses informasi dan perlindungan anak. Regulasi ini diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat, memberikan ruang bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang di dunia digital tanpa harus terpapar konten negatif yang membahayakan.
Pentingnya Kolaborasi
Perlindungan anak di ruang digital membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak. Orang tua memiliki peran utama dalam mengawasi aktivitas anak-anak di dunia maya, sementara platform digital perlu menyediakan fitur dan mekanisme yang mendukung pengawasan tersebut. Pemerintah, melalui regulasi yang komprehensif, akan memberikan kerangka hukum yang melindungi anak-anak dari ancaman di dunia digital.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, platform digital, dan orang tua, diharapkan lingkungan digital yang aman dan ramah anak dapat tercipta. Hal ini akan memungkinkan anak-anak untuk memanfaatkan teknologi digital secara positif dan produktif, tanpa harus menghadapi risiko yang mengancam perkembangan mereka.