Produk Lokal Indonesia Go Global: Sour Sally Bukti Kekayaan Kreativitas Bangsa
Ekspansi Sour Sally ke pasar internasional, seperti Dubai dan Filipina, membuktikan potensi besar produk lokal Indonesia dalam bersaing di kancah global dan menjadi bukti nyata kekayaan kreativitas serta budaya bangsa.
Jakarta, 12 Maret 2024 (ANTARA) - Keberhasilan produk lokal Indonesia menembus pasar global, seperti yang ditunjukkan oleh Sour Sally yang akan segera membuka cabang di Dubai dan Filipina, menjadi bukti nyata kekayaan kreativitas dan budaya Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Akbar Himawan Buchari, dalam acara Indonesia Go Global yang diselenggarakan HIPMI Culinary Indonesia (HCI) di Jakarta.
Ekspansi Sour Sally ke pasar internasional bukan hanya sekadar pencapaian bisnis, tetapi juga representasi dari potensi besar produk lokal Indonesia untuk bersaing di pasar global. Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa UMKM Indonesia, khususnya di sektor kuliner, memiliki daya saing yang tinggi dan mampu menghadirkan produk-produk berkualitas yang diminati pasar internasional.
Dengan ekspansi ini, diharapkan semakin banyak pelaku UMKM di Indonesia yang terinspirasi untuk mengembangkan produknya dan berani melangkah ke pasar global. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian Indonesia dan penguatan citra Indonesia di mata dunia.
Ekspansi Sour Sally: Sebuah Loncatan untuk UMKM Indonesia
Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari, menekankan pentingnya peran UMKM dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia menyebutkan bahwa pelaku UMKM di sektor kuliner menyumbang 60 persen dari pertumbuhan ekonomi nasional, dengan pertumbuhan sektor kuliner sendiri mencapai angka 5,82 persen. Oleh karena itu, dukungan dan perhatian khusus terhadap UMKM, khususnya dalam hal akses permodalan dan promosi, sangatlah penting.
Akbar juga berharap adanya kementerian yang fokus pada sektor ekonomi kreatif dapat menjadi wadah kolaborasi yang efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia menuturkan bahwa sektor UMKM dan food and beverage (F&B) membutuhkan perhatian khusus, termasuk pemberian insentif, akses permodalan, dan akses promosi agar dapat bersaing di pasar global.
Sementara itu, Ketua HIPMI Culinary Indonesia (HCI), Chikita Virginia, menyatakan bahwa keberhasilan Sour Sally membuktikan bahwa merek Indonesia mampu bersaing di industri F&B internasional. Keberhasilan ini didapat berkat strategi dan jaringan yang tepat.
Chikita juga menambahkan bahwa industri F&B bukan hanya sekadar bisnis, tetapi juga bagian dari identitas bangsa. Ia menekankan bahwa melalui ekspansi ke luar negeri, Indonesia tidak hanya menjual makanan, tetapi juga membagikan budaya Indonesia kepada dunia. HCI sendiri memiliki program IP Local Go Global untuk mendorong lebih banyak F&B lokal agar berani berekspansi ke luar negeri.
Strategi Sour Sally Menaklukkan Pasar Global
Sour Sally, dengan mengandalkan sertifikasi halal dan cita rasa Indonesia, berhasil menarik perhatian pasar global. Pendiri Sour Sally, Donny Pramono, menjelaskan bahwa ekspansi global ini merupakan hadiah di usia 17 tahun Sour Sally, yang telah memiliki ratusan toko di Indonesia.
Salah satu kunci keberhasilan Sour Sally adalah sertifikasi halal yang diakui secara internasional dan cita rasa Asia, khususnya Indonesia, yang diunggulkan dalam produknya. Hal ini membuat Sour Sally berbeda dari merek yoghurt beku lain yang berasal dari Amerika dan Eropa.
Sour Sally berencana membuka sejumlah cabang di beberapa negara. Di Uni Emirat Arab, akan dibuka 15 toko, di Arab Saudi minimal 15 toko, dan di Filipina sebanyak 48 toko. Dengan ekspansi ini, Sour Sally siap bersaing dengan merek yoghurt beku internasional lainnya.
Ekspansi Sour Sally ke pasar global menjadi contoh nyata bagi UMKM Indonesia lainnya. Dengan strategi yang tepat, produk lokal Indonesia mampu bersaing dan bahkan sukses di pasar internasional, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Hal ini juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi kreatif dan mampu berkontribusi pada perekonomian global.