Puasa untuk Penderita Diabetes: Kontrol Gula Darah Jadi Kunci Utama
Penderita diabetes boleh puasa jika gula darah terkontrol dan telah berkonsultasi dengan dokter, hindari dosis insulin tinggi dan kondisi kesehatan tertentu.
Jakarta, 14 Februari 2024 - Kabar baik bagi penderita diabetes! Berpuasa ternyata diperbolehkan, asalkan gula darah terkontrol dan setelah berkonsultasi dengan dokter. Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, spesialis penyakit dalam RSCM Kencana Jakarta, menjelaskan hal ini kepada ANTARA.
Puasa dan Diabetes: Konsultasi Dokter Adalah Kunci
Menurut Prof. Ari, penderita diabetes melitus dapat berpuasa jika gula darah mereka terkontrol dengan baik. Pengontrolan ini sangat penting dan membutuhkan perhatian ekstra. Membatasi asupan gula sederhana adalah langkah utama. Hindari makanan dan minuman manis yang tinggi gula pasir. Sebagai alternatif, pilihlah makanan dengan gula kompleks, seperti buah-buahan.
"Buat orang-orang yang menderita diabetes melitus itu diperbolehkan berpuasa, tentu dengan syarat pada saat berpuasa gula darahnya dalam keadaan terkontrol," jelas Prof. Ari.
Aturan Puasa Bagi Penderita Diabetes
Takjil, misalnya, bisa berupa kurma sebagai pilihan yang lebih sehat. Namun, perlu diperhatikan juga dosis insulin yang dikonsumsi. Pasien dengan dosis insulin lebih dari 30-40 unit per hari sebaiknya tidak berpuasa. Ini penting untuk mencegah komplikasi kesehatan.
"Di satu sisi juga pada orang-orang tersebut untuk kencing manisnya tidak dengan menggunakan insulin lebih dari 30-40 unit per hari. Jadi memang tidak dianjurkan untuk mereka yang masih dengan dosis yang tinggi insulin untuk berpuasa," tambahnya.
Siapa yang Tidak Dianjurkan Puasa?
Meskipun puasa dapat membantu mengontrol beberapa penyakit, kondisi tertentu justru dapat memburuk jika dilakukan saat berpuasa. Pasien diabetes dengan gangguan ginjal, misalnya, tidak dianjurkan berpuasa. Begitu pula pasien rawat inap yang sedang diinfus, baik cairan maupun makanan, atau sedang menjalani transfusi darah. Pasien COVID-19 juga termasuk dalam kelompok ini.
"Pemberian infus makanan dan darah membatalkan puasa. Termasuk pasien PDP dan positif COVID-19 dalam perawatan," tegas Prof. Ari.
Kondisi Kesehatan Lain yang Perlu Diperhatikan
Selain itu, individu dengan infeksi akut seperti radang tenggorokan berat, demam tinggi, diare akut, pneumonia, infeksi saluran kencing, dan infeksi lainnya yang menyebabkan demam tinggi juga tidak disarankan berpuasa. Penderita migrain atau vertigo yang kondisinya memburuk tanpa makanan atau obat, pasien jantung dengan gagal jantung, dan lansia dengan pikun (Alzheimer) juga termasuk dalam kelompok ini.
"Jadi sebaiknya memang harus konsultasikan kepada dokter mengenai kondisi ini," pungkas Prof. Ari.
Kesimpulan
Kesimpulannya, penderita diabetes dapat berpuasa dengan catatan gula darah terkontrol, dosis insulin rendah, dan tidak memiliki kondisi kesehatan lain yang membahayakan. Konsultasi dengan dokter sangat penting sebelum memutuskan untuk berpuasa. Jangan ragu untuk meminta saran medis untuk memastikan puasa aman dan sehat bagi kondisi tubuh Anda.