Skrining HPV: Jaga Kesehatan Ibu, Selamatkan Masa Depan Anak
Kemenkes menekankan pentingnya skrining HPV untuk kesehatan wanita, sekaligus menjamin kesejahteraan keluarga dan tumbuh kembang anak.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menekankan pentingnya skrining Human Papillomavirus (HPV) bagi wanita Indonesia. Hal ini disampaikan oleh dr. Triya Novita Dinihari, Koordinator Tim Kerja Surveilans Kemenkes, dalam diskusi di Jakarta pada Selasa, 22 April. Skrining HPV penting tidak hanya untuk kesehatan wanita, tetapi juga untuk kesejahteraan keluarga dan anak, karena kesehatan ibu sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Kanker serviks dan kanker payudara menjadi ancaman serius bagi wanita Indonesia, dengan angka kejadian yang tinggi, dan skrining dini menjadi kunci pencegahan.
Menurut dr. Dini, banyak perempuan enggan melakukan skrining HPV karena rasa malu atau tidak nyaman. Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan skrining dini. Dengan deteksi dini, pengobatan dapat dilakukan lebih awal dan lebih efektif, sehingga mengurangi dampak negatif pada keluarga, khususnya anak-anak.
Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi HPV, termasuk Cek Kesehatan Gratis (CKG) di puskesmas yang meliputi IVA test dan HPV DNA. Inovasi lain adalah metode Self Sampling, yang memungkinkan wanita melakukan pengambilan sampel sendiri di rumah. Langkah ini bertujuan untuk mencapai target eliminasi kanker serviks WHO pada tahun 2030.
Pentingnya Skrining HPV untuk Kesejahteraan Keluarga
Dr. Dini menjelaskan bahwa dampak kanker serviks tidak hanya dirasakan oleh penderita, tetapi juga oleh keluarga, khususnya anak-anak. Anak-anak akan kehilangan kasih sayang dan dukungan orang tua yang sakit. "Sebenarnya anak yang pasti berdampak, bagaimana kita bayangkan anak nanti tumbuh, mendapatkan kasih sayang, bagaimana dia mau curhat ibunya lagi sakit, ini yang harus menjadi titik balik kita kenapa kita harus melakukan skrining," ujarnya.
Pengobatan kanker serviks dan kanker payudara membutuhkan biaya dan waktu yang lama dan melelahkan. Dengan skrining dini, penyakit dapat dideteksi sejak awal, sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih efektif dan mengurangi beban finansial dan emosional bagi keluarga. "Kalau sakit kanker serviks, kanker payudara, pengobatan mahal, lama, pasti menjenuhkan, sebenarnya kalau positif thinking hasilnya akan baik, niat baik agar tahu seawal mungkin supaya tidak telat (penanganannya), yang harus dipikirkan anak kita, kalau kita sakit anak kita gimana," tambah dr. Dini.
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan akses terhadap skrining HPV melalui berbagai program dan inovasi. Tujuannya adalah untuk melindungi kesehatan wanita dan memastikan tumbuh kembang anak-anak Indonesia yang optimal. "Semua sudah disiapkan, tersedia meski belum sempurna, kita coba melihat di tempat lain yang tidak ada sama sekali fasilitas ini, di tempat kita jauh lebih baik," kata dr. Dini.
Upaya Pemerintah dalam Eliminasi Kanker Serviks
Indonesia menargetkan eliminasi kanker serviks pada tahun 2030 sesuai dengan target WHO. Untuk mencapai hal ini, pemerintah telah menetapkan beberapa target, yaitu 90 persen wanita mendapatkan vaksinasi HPV di sekolah, 70 persen wanita menjalani skrining (usia 30-69 tahun), dan 90 persen kasus terdiagnosis dan mendapatkan terapi yang sesuai.
Selain program CKG dan inovasi Self Sampling, pemerintah juga mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya skrining HPV. Upaya ini meliputi edukasi dan kampanye kesehatan untuk menghilangkan rasa malu dan ketidaknyamanan yang seringkali menjadi penghalang bagi wanita untuk melakukan skrining.
Dengan meningkatkan akses dan kesadaran masyarakat, diharapkan target eliminasi kanker serviks dapat tercapai, sehingga kesehatan wanita terjaga dan masa depan anak-anak Indonesia lebih cerah. "Ia juga berharap dengan disiapkan fasilitas cek kesehatan kepada masyarakat terutama wanita, bisa memastikan anak-anak Indonesia bisa tumbuh menjadi generasi yang lebih baik di kemudian hari. Karena menyiapkan generasi yang lebih baik, berkualitas, pintar dan sehat terdapat peran ibu di dalamnya," tutup dr. Dini.
Kesimpulan: Skrining HPV merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan wanita dan kesejahteraan keluarga. Pemerintah terus berupaya meningkatkan akses dan kesadaran masyarakat akan pentingnya skrining dini untuk mencegah kanker serviks dan memastikan tumbuh kembang anak yang optimal.