Rian Irianto dan Keluarga Menangis Saksikan Tribute untuk Bejo Sugiantoro
Rian Irianto beserta keluarga hadir dan terharu menyaksikan penghormatan satu menit penuh haru untuk mendiang Bejo Sugiantoro di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Surabaya, 2 Maret 2024 (ANTARA) - Sebuah penghormatan mengharukan diberikan kepada mendiang Bejo Sugiantoro, mantan pemain Persebaya Surabaya, sebelum pertandingan Persebaya melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Pesepak bola Rachmat Irianto (Rian) bersama keluarganya hadir dan menjadi saksi dari acara "One Minute Silent, Tribute To Bejo Sugiantoro" yang penuh emosional tersebut. Acara ini digelar Sabtu malam dan menyisakan kesedihan mendalam bagi semua yang hadir.
Rian dan keluarganya terlihat meneteskan air mata saat video kenangan Bejo Sugiantoro selama membela Persebaya diputar di stadion. Dalam momen mengharukan tersebut, seluruh lampu stadion dipadamkan, dan para suporter menyalakan lampu ponsel mereka, menciptakan pemandangan yang sangat menyentuh. Suasana hening dan khidmat menyelimuti stadion, seakan menggambarkan duka yang mendalam atas kepergian legenda Persebaya tersebut.
Usai pemutaran video, keluarga almarhum Bejo menerima kenang-kenangan di pinggir lapangan. Kenang-kenangan tersebut berupa foto tim Persebaya bersama Bejo pada tahun 2020 dan jersey bernomor punggung 5. Penyerahan kenang-kenangan dilakukan oleh CEO Persebaya, Azrul Ananda, dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Momen ini semakin menambah kesedihan dan sekaligus penghormatan terakhir bagi sosok yang sangat berjasa bagi Persebaya.
Tribute yang Penuh Haru
Jonathan Yohvino, Media Officer Persebaya, mengungkapkan bahwa kehadiran Rian dan keluarganya merupakan undangan khusus dari pihak klub. "Jadi memang hari ini kami mengundang Rian, keluarganya, datang semua. Dan tadi sangat emosional dan ketika diputar video pun, dari Pak Eri, dari semuanya, sangat emosional," ujar Vino, sapaan akrab Jonathan Yohvino, seusai pertandingan.
Vino juga menjelaskan bahwa keputusan untuk pensiun atau tidaknya nomor punggung 5 milik Bejo Sugiantoro masih menunggu keputusan manajemen Persebaya. "Apabila sudah ada keputusan, akan segera kami umumkan kepada awak media," tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa Persebaya masih mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengambil keputusan final terkait nomor punggung tersebut.
Kehadiran Rian dan keluarga dalam acara tribute ini menjadi bukti nyata rasa hormat dan penghormatan yang mendalam dari sesama pemain dan keluarga besar Persebaya kepada Bejo Sugiantoro. Momen ini juga menjadi pengingat akan jasa dan kontribusi besar Bejo selama berkiprah di dunia sepak bola Indonesia.
Kronologi Kepergian Bejo Sugiantoro
Sebelum meninggal dunia, Bejo Sugiantoro dilaporkan tidak sadarkan diri di Lapangan Sepak Bola SIER Surabaya setelah bermain fun football sekitar pukul 16.50 WIB. Rekan-rekan almarhum dan tim PT SIER langsung memberikan pertolongan pertama dan membawanya ke Rumah Sakit Royal Surabaya untuk mendapatkan penanganan medis.
Meskipun telah mendapatkan penanganan medis maksimal, Bejo Sugiantoro dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit. Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, terutama keluarga besar Persebaya dan pecinta sepak bola Indonesia. Bejo Sugiantoro akan selalu dikenang sebagai sosok yang berdedikasi dan penuh semangat dalam dunia sepak bola.
Kepergian Bejo Sugiantoro meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang. Namun, tribute yang diberikan oleh Persebaya dan suporternya menjadi bukti nyata bahwa Bejo akan selalu dikenang dan dihormati atas jasa dan kontribusinya bagi dunia sepak bola Indonesia. Nomor punggung 5 yang pernah dikenakannya pun mungkin akan dipensiunkan sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Acara "One Minute Silent, Tribute To Bejo Sugiantoro" menjadi momen haru yang menyatukan seluruh elemen di Stadion GBT, Surabaya. Momen ini menunjukkan betapa besarnya rasa kehilangan dan sekaligus penghormatan yang diberikan kepada almarhum Bejo Sugiantoro.